SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan bahwa saat pertama kali mempersiapkan penutupan lokalisasi, tidak ada tujuan dan keinginan sedikit pun untuk membuat warga menderita. Namun sebaliknya, ia mengaku ingin menyelamatkan anak-anak di eks lokalisasi, karena sampai ada yang menyampaikan bahwa tidak diterima bekerja di mana pun karena alamat rumahnya di kawasan eks lokalisasi.
“Makanya, saya berpikiran habis lebaran akan puasa lagi, saya ingin puasakan putra-putri panjenengan (anda) supaya berhasil. Saya ingin betul itu. Saya ingin anak-anak eks lokalisasi bisa sama dengan anak-anak lain di Surabaya. Oleh karena itu, di sisa-sisa jabatan saya, saya gunakan itu, supaya Gusti Allah bisa memberikan hidayah kepada kita semuanya, terutama warga eks lokalisasi,” kata Risma berbuka puasa bersama dengan 104 anak yatim dan para lansia di eks lokalisasi Dolly, Minggu (26/5).
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Surabaya Beri Bantuan di Dua Yayasan Panti Asuhan
Risma menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya sudah menyiapkan berbagai beasiswa yang bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh anak-anak eks lokalisasi. Di antara beasiswa itu adalah kuliah di Unair dan ATKP. Saat menempuh pendidikan itu, para penerima akan diberi uang saku hingga lulus.
“Nantinya, setelah mereka lulus akan langsung mendapatkan pekerjaan. Mereka yang sudah lulus dan sudah bekerja seperti di Garuda, itu pendapatannya lumayan. Saya juga akan mendahulukan anak-anak eks lokalisasi untuk mendapatkan beasiswa ini. Jadi, mari dimanfaatkan dengan baik,” tegasnya.
Risma juga menambahkan bahwa di kawasan eks lokalisasi Dolly akan dibangun Sentra Akik dan Pasar Burung. Saat ini, lokasinya sudah mulai dipersiapkan karena ini merupakan permintaan warga eks lokalisasi Dolly. “Ini permintaan warga, jadi saya ngikuti maunya warga, sehingga saya berharap mari kita manfaatkan bersama-sama fasilitas yang akan dibangun ini,” harapnya.
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Bagikan 350 Nasbung pada Warga dan Pengendara di Bekas Lokalisasi
Ia juga merasa bersyukur dan surprise karena warga eks lokalisasi yang sudah dilatih oleh Pemkot Surabaya lebih cepat paham dibanding warga lainnya. "Artinya, Allah sudah meridhoi untuk bergerak maju bersama-sama menjadi lebih baik. Bagi Allah, tidak ada yang tidak mungkin asalkan kita mau. Saya yakin bisa, memang prosesnya tidak mudah, tapi bukan tidak mungkin,” ungkapnya.
Ia mengajak seluruh warga Surabaya, terutama warga eks lokalisasi untuk menyongsong masa depan yang lebih baik, terutama demi anak-anak eks lokalisasi. Ia juga mengajak untuk mensyukuri apapun yang telah diberikan oleh Tuhan. “Apa yang diberikan oleh Tuhan, mari kita syukuri. Insya Allah kalau kita benar-benar ikhlas, tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Semoga anak-anak Surabaya semakin sukses,” pungkasnya.
Wali Kota Risma beserta jajaran Pemerintah Kota Surabaya menggelar buka puasa bersama yang digelar di depan eks Wisma Barbara itu diawali ceramah agama dari Gus Lutfi dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada 104 anak yatim dan para lansia. (ian/rev)
Baca Juga: Puluhan Bonek-Bonita Jarak-Dolly Berbagi Takjil Nasbung dan Jajanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News