Siapa Inisiator Penutupan 6 Lokalisasi di Surabaya, Ini kata Muballigh Tempat Protistusi

Siapa Inisiator Penutupan 6 Lokalisasi di Surabaya, Ini kata Muballigh Tempat Protistusi Drs KH Khoiron Syu'aib (kanan) dan M. Mas'ud Adnan saat persiapan rekaman Podcast BANGSAONLINE di kantor HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE di Surabaya. Foto: mma/bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Selama ini sempat muncul persepsi publik bahwa Tri Rismaharini (Risma) adalah inisiator penutupan 6 lokalisasi atau tempat pelacuran besar di Kota Surabaya. Maklum, penutupan itu terjadi saat Risma menjadi walikota Surabaya.

Lalu siapa inisiator penutupan tempat-tempat prostitusi itu?

Baca Juga: Dakwah di Lokalisasi, KH Khoiron Syu'aib: PSK itu Lugu, Awalnya Tak Mau Layani Seks Laki-laki, Tapi

“Ketua MUI Jawa Timur,” ungkap Drs KH Khoiron Syu’aib dalam acara Podcast BANGSAONLINE yang dipandu M. Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE di Surabaya.

Menurut Kiai Khoiron, saat itu yang menjabat Ketua Umum Majelis Ulama (MUI) Jawa Timur adalah . Kiai Khoiron Syu’aib juga menjelaskan bahwa Kiai Abdusshomad menyampaikan inisiatif penutupan tempat-tempat prostitusi itu pada tahun 2010.

“Sampai saya hapal karena ada teman yang membukukan itu,” tutur kiai yang dikenal santun itu.

Baca Juga: Pakde Karwo Berlabuh ke Partai Golkar

Menurut Kiai Khoiron Syu’aib, Kiai Abdusshomad mengungkapkan ide itu saat yang bersangkutan menjadi penceramah agama dalam suatu acara di Lamtamal Surabaya yang dihadiri oleh semua Forkompimda Jawa Timur. Termasuk Gubernur Jawa Timur yang saat itu dijabat oleh Soekarwo.

“Pada tahun 2010 itu ada detik bersejarah dimana Kiai Shomad memberikan ceramah di depan semua aparat Forkopimda Jawa Timur,” kata Kiai Khoiron.

Saat itulah, tutur Kiai Khoiron, Kiai Abdushhomad mengatakan bahwa data yang masuk di kantornya menyebutkan bahwa Jawa Timur dalah paling banyak lembaga agama, terutama pesantren.

Baca Juga: Pakde Karwo, Mantan Gubernur Jatim, Diperiksa KPK

“Jawa Timur paling banyak pesantrennya, paling banyak madrasahnya, paling banyak kiainya, paling banyak habaibnya, paling banyak guru ngajinya. Tapi Jawa Timur ternyata juga paling banyak lokalisasinya,” kata Kiai Khoiron menirukan pidato Kiai Abdusshomad.

Kiai Abdusshomad, kata Kiai Khoiron, juga mengatakan bahwa di Jawa Timur ada 47 titik lokalisasi.

”Untuk itu kalau bapak-bapak dan ibu-ibu tidak berusaha mengurangi bahkan menutup, nanti anda akan diancam di akhirat,” kata Kiai Abdusshomad seperti ditirukan Kiai Khoiron.

Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Surabaya Beri Bantuan di Dua Yayasan Panti Asuhan

“Itu 2010. 2011 awal sudah gelisah ini orang-orang. Maka 2012 keluarlah Surat Edaran (SE) se-Jawa Timur dari gubernur,” kata Kiai Khoiron.

Saat itulah Wali Kota Surabaya Bu Risma menolak ide penutupan lokalisasi itu di Surabaya. Dan pernyataan Risma itu dimuat berbagai media. Kiai Khoiron mengangguk-angguk membenarkan.

“Kan gini. Dari 47 titik itu kan di Surabaya ada 6 (lokalisasi), di Banyuwangi ada 5 titik, di Malang ada 5 titik, di tempat lain ada yang dua, ada yang tiga, satu. Terkumpul 47 titik,” katanya.

Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Bagikan 350 Nasbung pada Warga dan Pengendara di Bekas Lokalisasi

Suasana saat itu, tutur Kiai Khoiron, gelisah. Terutama di lingkungan pejabat Provinsi Jawa Timur.

“Akhirnya Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur pagi-pagi sudah ada di depan pintu rumah saya,” tutur Kiai Khoiron. 

Menurut Kiai Khoiron, Kepala Dinas Sosial itu tanya kepada Kiai Khoiron, betulkah lokalisasi Bangunsari itu bisa ditutup?

Baca Juga: Gubernur Khofifah Launching Pembangunan Gedung MUI Jatim

“Kalau serius bisa,” jawab Kiai Khoiron.

Kiai Khoiron memang salah satu tokoh ujung tombak di Surabaya. Tak aneh, jika semua pihak datang ke rumah Kiai Khoiron.

Bahkan tak lama kemudian Menteri Sosial RI juga datang ke rumah Kiai Khoiron.

Baca Juga: Puluhan Bonek-Bonita Jarak-Dolly Berbagi Takjil Nasbung dan Jajanan

Untuk apa? Nah, di sinilah mulai muncul fitnah kepada Kiai Khoiron? Fitnah apa?

Silakan tonton podcast BANGSAONLINE di channel YouTube. Jangan lupa subscribe, like dan komentar ya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO