JAKARTA(BangsaOnline) Presiden ketujuh Republik Indonesia
Joko Widodo menyapa rakyat di lapangan Monas, Jakarta Pusat. Jokowi berlari
keliling panggung sebelum akhirnya berpidato.
"Tadi waktu saya ke sini kan adzan magrib, saya magriban dulu. Ini udah
pada magrib belum?" tanya Jokowi pada masyarakat yang berkerumun di
pinggir lapangan, Senin (20/10).
Jokowi lantas bertanya pada masyarakat yang menyemut.
"Ini ada berapa?"
"Satu jutaaa paaak!" teriak mereka.
"Satu juta? Apa sudah dihitung?" canda Jokowi.
"Kita Indonesia negara yang besar. Tapi harus dikelola secara benar. Kita
harus bekerja keras, harus bekerja keras, harus bekerja keras. Tak mungkin kita
besar kalau kita hanya malas-malasan," kata Jokowi.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Jokowi mendapat kehormatan untuk
memotong tumpeng yang berisi 34 bumbu dari seluruh Nusantara. Jokowi yang
didampingi Putri Indonesia Elvira Devinamira memberikan potongan tumpeng
pertama pada seorang wanita bernama Siti Bugiah. Siti Bugiah adalah sopir taksi
wanita. Dia membesarkan dua anaknya dengan bekerja keras sebagai sopir taksi.
Siti Bugiah mewakili kemandirian dan kerja keras.
Kemudian potongan tumpeng kedua diserahkan kepada tiga wanita pedagang pasar di
Papua. Potongan ketiga diberikan kepada Josephine Monica. Pelajar BPK Penabur
itu merupakan peraih medali emas Indonesia Olimpiade Fisika di IPhO 2014.
Monica adalah siswi pertama Indonesia yang meraih emas di IPhO dan peraih
medali emas di APhO.
Selain itu, Jokowi juga meraih rekor
Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai presiden pertama yang disambut
syukuran oleh rakyat dan untuk rakyat. Rekor MURI diserahkan oleh Pendiri MURI
Jaya Suprana.
Jaya juga menyerahkan rekor MURI untuk relawan Jokowi-JK, untuk acara syukuran
rakyat penyambutan seorang kepala negara. Kemudian, Jaya memberikan piagam
rekor atas lampion yang akan diterbangkan di 31 lokasi seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News