SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Para Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kota Surabaya ternyata kini ramai memperbincangkan calon wali kota Surabaya. Maklum, para pimpinan NU tingkat kecamatan itu mulai didatangi para politikus yang akan maju sebagai calon walikota pada pemilihan wali kota (Pilwali) Surabaya yang akan berlangsung pada 2020 nanti.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Krembangan Moh Siri kepada BANGSAONLINE.com mengakui kini banyak sekali politikus yang sudah mengontak dirinya. “Ya, banyak sekali, minta ketemu habis lebaran,” kata Moh Siri kepada BANGSAONLINE.com, Kamis sore (6/6/2019).
Baca Juga: Pilkada Trenggalek, Golkar Berikan Rekom pada Pasangan Ipin-Syah
Menurut Siri, menghangatnya isu pilwali di kalangan para ketua MWCNU dimulai sejak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini “merapat” ke PCNU Kota Surabaya pada 2018 lalu. Moh Siri menduga, Risma mendekati NU karena punya kepentingan mendukung Ery Cahyadi sebagai calon wali kota Surabaya. Ery Cahyadi adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
Ery dikenal sebagai orang dekat Bu Risma – panggilan Tri Rismaharini. “Dulu Bu Risma sulit dihubungi, kalau diundang PCNU gak pernah datang,” kata Moh Siri. Tapi sejak 2018 lalu, kata Siri, Bu Risma mulai merapat ke PCNU.
“Waktu Musker PCNU di Hotel Tunjungan Bu Risma yang memfasilitasi. Bahkan yang buka Musker PCNU itu Bu Risma (sendiri),” kata Moh Siri.
Baca Juga: PCNU Surabaya Salurkan Ribuan Paket Daging Kurban
Menurut Siri, isu yang berkembang di kalangan ketua MWCNU bahwa Ery akan dipasangkan dengan Dr. KH. Muhibbin Zuhri, ketua PCNU Kota Surabaya. “Tapi kata teman-teman MWC, nggak tahu, apakah Cak Ibin (panggilan Muhibbin Zuhri) akan dicalonkan sebagai calon wakil wali kota atau hanya diperalat saja,” tegas Siri mengutip wacana yang berkembang di kalangan MWCNU.
(Moh Siri, Ketua MWCNU Krembangan Surabaya (paling kiri) bersama para kiai dan pengurus NU serta kader NU saat acara peringatan Hari Santri Nasional yang digelar MWCNU Krembangan di alun-alun Bangunsari Surabaya, Sabtu (3/10/2018). Tampak juga Ketua PCNU Kota Surabaya Dr KH Muhibbin Zuhri (nomor tiga dari kanan), Em Mas'ud Adnan, Komisaris Utama HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com (nomor tiga dari kiri) dan Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA (nomor empat dari kiri). foto: BANGSAONLINE.com)
Baca Juga: Smart Mobility Gagasan Bupati Trenggalek Diapresiasi Perwakilan CALD
Yang jelas, menurut Siri, kini Cak Ibin intensif turba ke MWCNU. “Tempo hari PCNU mengadakan safari Ramadan. Padahal sebelumnya gak pernah bikin acara seperti itu. Saya gak tahu biayanya dari mana. Tapi semua pembelian untuk kegiatan acara (safari Ramadan) dimintai kwitansi. Untuk acara di Demak kan saya ketua panitianya,” kata Siri.
Ia mencontohkan beli bahan backdrop acara Safari Ramadan. “Untuk backdrop itu biayanya habis Rp 270 ribu, saya dimintai kwitansi. Padahal biasanya kalau ada acara NU gak pernah dimintai kwitansi,” kata Siri.
Begitu juga Ery Cahyadi. Menurut Siri, Ery Cahyadi kini rajin datang ke acara PCNU Kota Surabaya. Bahkan sewaktu PCNU Surabaya mengadakan acara Madrasah Kader NU (MKNU) di Mojokerto Ery datang. “Ya, saya ketemu Pak Ery,” tutur Siri terus terang.
Baca Juga: Bupati Trenggalek Ajak Finalis POI Jaga Kelestarian Alam
Menurut Siri, selain Ery Cahyadi yang merapat ke PCNU, juga Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin yang akrab dipanggil Cak Ipin. “Ajudannya telepon saya, minta ketemu setelah lebaran untuk bicara pilwali,” tutur Moh Siri yang dikenal sebagai sekretaris Forum Komunikasi Ababil ini.
Ketika BANGSAONLINE.com mempertegas, apa benar secara terang-terangan akan membicarakan pilwali, Moh Siri secara tegas bilang ya. “Ya, benar ngajak ketemu untuk bicara pilwali,” tegas Siri yang berprofesi sebagai guru itu.
Siri juga mengaku diundang saat Nur Arifin mengumpulkan massa nonton bareng (nobar) Final Liga Champions 2019 di Surabaya. “Saya dikontak diminta merapat. Tapi saya pas ada acara lain,” kata Moh Siri.
Baca Juga: Wali Kota Surabaya Pilih Hadiri Acara Lazismu Dibanding Halal Bihalal PCNU, Ada Apa?
Tapi Cak Ipin saat itu membantah nobar itu terkait pilwali. Menurut dia, nobar itu tak terkait politik. Ia beralasan, tahun lalu saat Liverpool melawan Real Madrid dirinya juga datang ke Surabaya. “Yang pasti tidak ada kaitannya dengan politik-politikan,” katanya.
Baik Risma maupun Cak Ipin menjadi kepala daerah berangkat dari PDIP. Ini berarti persaingan internal PDIP dalam Pilwali sangat ketat. Apalagi DPC PDIP Kota Surabaya dipastikan mendukung Wisnu Sakti Buana. Sumber BANGSAONLINE.com di DPC PDIP Surabaya menyebutkan bahwa Wisnu harga mati untuk calon wali kota Surabaya. “Tapi nanti juga tergantung DPP,” ungkap sumber itu. Wisnu kini selain menjabat sebagai ketua DPC PDIP Kota Surabaya juga Wakil Wali Kota Surabaya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News