PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Monumen Soeharto yang terletak di Desa Biting Kecamatan Badegan Ponorogo merupakan salah satu tempat sejarah yang ada di Kabupaten Ponorogo.
Tempat yang pernah disinggahi Presiden kedua RI yaitu Soeharto itu selain memiliki pemandangan yang menakjubkan, juga mempunyai sejarah dengan berdirinya monumen yang ditandatangani langsung oleh Presiden Soeharto pada tahun 1978.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Ponorogo yang Keren dan Wajib Dikunjungi
Namun, kondisi monumen tersebut dikeluhkan warga yang kebetulan mengunjungi tempat bersejarah tersebut.
Agus Winoto, warga Slogohimo Wonogiri menyatakan bahwa kondisi tempat tersebut sangat memprihatikan. "Kebetulan saya melintas setelah pulang kerja dari Madiun mas. Walaupun menyimpan nilai sejarah, namun monumen ini sangat tidak terawat mas," keluhnya, Kamis (27/6).
Seharusnya, kata Agus Winoto, Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui instansi terkait bisa melakukan pembenahan, karena Monumen Soeharto ini merupakan tempat wisata sejarah di Ponorogo yang harus dilestarikan.
Baca Juga: Ribuan Wisatawan Ramaikan Festival 2.000 Durian di Ponorogo
"Dari jalan raya hanya ada papan yang bertuliskan Monumen Soeharto, jalan menuju lokasi hanya setapak dan itupun banyak bebatuan. Di lokasi, kita hanya menemui tempat duduk dan monumen yang sudah tidak terawat," keluh Agus.
Agus berharap tempat tersebut menjadi tempat wisata sejarah yang bisa diceritakan kepada generasi penerus. "Presiden Soeharto saja pernah berkunjung ke sini, sejarah itu yang harus kita ceritakan kepada anak cucu kita. Namun dengan kondisi seperti ini, kesannya kita kurang perhatian terhadap sejarah. Padahal bangsa yang besar adalah bangsa yang melestarikan sejarah yang ada, sekaligus mengikuti jejak perjuangan pendahulu kita," lanjut Agus yang juga dosen tersebut.
Apalagi pemandangan di sekitar Monumen Soeharto juga sangat indah. "Saya kira, tidak rugi bila Pemkab Ponorogo beserta jajarannya melakukan pembangunan di Monumen Soeharto. Selain itu bisa melakukan kegiatan atau event di tempat tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah masa lalu," pungkas Agus. (nov/rev)
Baca Juga: Ribuan Wisatawan Padati Telaga Ngebel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News