Konfercab PCNU Jember 'Diselipi' Bahasan Pilkada 2020

Konfercab PCNU Jember

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Kegiatan Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama () digelar di Universitas Islam (UIJ), Minggu (28/7/2019). Namun, agenda 4 tahun sekali untuk memilih pengurus setempat itu diduga diselipi bahasan mengenai Pilkada tahun 2020 mendatang.

Hal ini tampak saat Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim memberi sambutan. Ia menyebut nama Syaiful Bahri Ansori (SBA) anggota DPR RI terpilih dari Dapil - Lumajang, agar maju dalam Pilkada 2020 di Kota Tembakau ini.

Baca Juga: Digawangi Perempuan Muda NU, Aliansi Melati Putih se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil

Dikonfirmasi sejumlah wartawan di sela kegiatan forum tersebut, Syaiful Bahri menolak dengan halus petunjuk tersebut. "Yang penting kader maju. Jangan takut kalah, harus maju terus. Ada Ayub Junaidi, Hafidi, dan Prof. Babun Suharto yang saya nilai memenuhi kualifikasi," kata ia saat diwawancara.

Dalam kesempatan itu, Syaiful juga menyampaikan kritik kepada Bupati dan Wakil Bupati saat ini, Faida dan Muqit Arief. Menurut Syaiful, keduanya selama menjabat tidak membuat program yang pro nahdliyin. "Keluhan guru-guru ngaji, contohnya," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Sarbumusi Nasional ini.

Sejak Faida menjabat pada 2016, katanya, guru ngaji yang jumlahnya semula tercatat 27 ribu orang, dipangkas menjadi sekitar 16 ribu orang. Padahal dalam satu dasawarsa sebelumnya, Pemkab memberikan honor kepada guru ngaji. 

Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT

"Keberadaan Muqit Arief sekalipun, tidak merepresentasikan di Pemkab . Tidak ada kontribusi," tukasnya.

Sementara itu, menurut Ketua Panita Konferensi Cabang Rasyid Zakaria, kegiatan forum tersebut adalah agenda untuk memilih pengurus cabang baru. Ia menolak jika agenda konfercab kali ini diselipi politik. "Jika disebut agenda utamanya membahas politik, hanya kembangan saja," katanya.

"Konferensi cabang sejatinya ditujukan untuk memilih Ketua Tanfidziyah. Kalaupun ada sambutan yang berisi politik itu biasa saja," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ini.

Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat

Sedangkan saat akan dikonfirmasi, Bupati Faida yang tampak menghadiri forum konferensi tersebut, enggan untuk diwawancarai. Usai memberikan pidato sambutan selama kurang lebih 5 menit dan mengatakan butuh sinergi dengan , bupati wanita pertama di itu bergegas pergi.

"Ibu mau mengejar pesawat untuk berangkat ke Jakarta mas," kata salah seorang protokol Humas Pemkab yang enggan disebutkan namanya. (jbr1/yud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO