PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Moh Sutrisno (14), anak kedua dari pasangan Khozairi dan Juwairiyah warga Dusun Kramat Atas, Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, tak bisa bermain selayaknya anak seumurannya. Sebab, ia mengalami lumpuh total sejak bayi, atau hingga kini sudah selama 14 tahun.
Menurut cerita Khozairi (46), Sutrisno mengalami kelumpuhan saat usianya menginjak tujuh bulan. Berawal saat imunisasi yang dilakukan oleh bidan setempat, sejak itu kondisi kesehatannya terus menurun, dan mengalami kelumpuhan.
Baca Juga: DBD Mulai Serang Pamekasan, Satu Pasien Meninggal Dunia
"Awalnya anak saya masih sehat-sehat saja pak, tapi kesehatannya mulai terganggu setelah selesai diimunisasi oleh bidan setempat," ujar Khozairi saat ditemui di rumahnya. Kamis (29/08/19).
Meski hidupnya serba kekurangan, Khozairi mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mengobati sang buah hati. Namun, upayanya itu tak kunjung membuahkan hasil. "Mungkin ini sudah nasib keluarga saya, ya mau gimana lagi," tambahnya.
Pantauan BANGSAONLINE.com, Moh. Sutrisno sangat tidak berdaya. Ia hanya bisa terbaring di lantai beralaskan tikar, sambil sesekali digendong sang ibu.
Baca Juga: Dinkes Catat 276 Warga Pamekasan Positif Terjangkit Kusta
Dengan tatapan kosong, Moh. Sutrisno hanya bisa melihat teman-teman media yang membesuknya di rumah berdinding gedek dan hanya memiliki satu ruangan.
"Kami tak mampu menahan air mata melihat kondisi Sutrisno dan keluarganya yang hidup di dalam kemiskinan dengan rumah yang tidak layak huni," ujar salah satu wartawan dengan mata berlinang.
Sedangkan Yayuk Fauziyah, Dokter Puskesmas Bandaran saat dimintai keterangan membantah jika lumpuhnya Sutrisno akibat imunisasi. "Kalau dilihat dari gejalanya anak ini bukan karena imunisasi, tetapi karena virus, kemungkinan virus sytomegalovirus," jelasnya.
Baca Juga: Divonis Kanker Otak, Siswa SD di Kadur Pamekasan Butuh Bantuan
Pihaknya juga mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk kesembuhan Sutrisno, selain hanya menjaga dan memantau kondisi kesehatannya saja. "Yang bisa kita lakukan saat ini yaitu terus memantau kondisi kesehatannya saja. Kalau untuk menormalkan kembali saya kira sangat sulit," pungkasnya. (yen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News