SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Daerah endemis kusta di tiga wilayah yakni Sampang, Pamekasan, dan Sumenep secara bertahap akan mendapat bantuan sumur air tanah dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim, Dewi J Putriatni mengatakan, tahun ini akan ada 14 sumur yang dibangun di mana semuanya menggunakan anggaran dari pusat. “Kami hanya mengusulkan daerah mana saja yang perlu dibuatkan sumur, bukan yang mengerjakan,” kata Dewi, Jumat (17/02).
Baca Juga: Tolak Masyarakat Berobat, Puskesmas Kedungdung Sampang Diduga Abaikan Perpres Kesehatan
Lebih lanjut, katanya, pemboran air tanah sudah ditentukan dengan mempertimbangkan lokasi serta karakteristik daerahnya. "Pemerintah Provinsi Jatim telah menentukan wilayah mana saja yang mengalami defisit air bersih yang menjadi penyebab mudahnya penyebaran penyakit kusta," ungkapnya.
Proses yang akan dilakukan saat ini, lanjut Dewi, adalah survei lokasi apakah di daerah tersebut masih terdapat sumber air bersih bawah tanah atau tidak, serta bagaimana kondisi tanahnya. “Hasil survei inilah yang nantinya akan menentukan lama dan tidaknya proses pengerjaan, diperkirakan pembangunan satu sumur sekitar 3-5 bulan,” terang dia.
Data Dinas Kesehatan Jatim menyebutkan, angka kesakitan kusta pada 2016 di 11 kabupaten/kota sebesar 1 per 10.000 penduduk, dengan rincian Sampang 5.56, Pemekasan 4.98, Sumenep 4.38, Bangkalan 3.84, Lumajang 2.54, Situbondo 2.51, Probolinggo 2.25, Tuban 1.80, Lamongan 1.70, Pasuruan 1.67, dan Jember 1.57.
Baca Juga: Alami Lumpuh Sejak Bayi, Bocah di Pamekasan ini Butuh Uluran Bantuan
Sebagai informasi, tahun 2017 program pemboran air tanah Kementerian ESDM sudah berjalan melalui koordinasi pemerintah daerah dengan pusat. Hingga saat ini, kebutuhan air bersih di seluruh Indonesia telah dipetakan Badan Geologi Kementerian ESDM. (mid/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News