SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Hingga hari ketiga, Rabu (12/10) banjir yang merendam Kota Sampang belum juga surut, sebaliknya kian tinggi. Curah hujan di wilayah bagian utara Sampang seperti Robatal dan Kedungdung terus saja terjadi. Selain resah soal banjir, warga kini juga mengkhawatirkan serangan virus leptospirosis yang mulai menjangkiti korban banjir.
Air di tiga Kelurahan dan lima desa, membuat warga yang terdampak banjir resah karena stok makanan mulai tipis. Bantuan nasi bungkus yang di distribusikan petugas di lima dapur umum, ternyata belum mampu menyentuh korban banjir yang ada di dalam.
Baca Juga: Masalah Banjir Jadi Sorotan Jelang Pilkada 2024 di Sampang
Selain kepanikan karena banjir, warga juga mulai khawatir ketika air surut akan diserang virus leptospirosis. Virus yang dibawa tikus ini biasanya menjalar setelah air mulai surut.
Saat ini sudah ada dua korban warga yang terkenan virus yang dibawa tikus tersebut. Satu warga meninggal dunia dan satu warga lainnya kritis dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Sampang.
Warga yang meninggal dunia itu adalah Anwari (50) warga Kelurahan Dalpenang Kecamatan Kota Sampang. Sedangkan satu korban yang kritis Faterah warga Jalan Suhadak, Kelurahan Dalpenang.
Baca Juga: Banjir Akibat Hujan Deras Selama Berjam-jam, Jalan Nasional di Sampang Lumpuh
Kepala Dinas Kesehatan Sampang, dr Firman Pria Abadi, membenarkan adanya temuan korban akibat virus leptospirosis tersebut.
“Memang benar ada warga korban banjir kena virus tikus. Kami terus mencari suspect penderita penyakit leptospirosis tersebut. Dan mereka sekarang sudah dibawa ke RSUD Sampang,” pungkas Kadinkes. (hri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News