Masalah Banjir Jadi Sorotan Jelang Pilkada 2024 di Sampang

Masalah Banjir Jadi Sorotan Jelang Pilkada 2024 di Sampang Ilustrasi.

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Masalah banjir masih menjadi momok bagi Sampang. Ketika curah hujan tinggi, Sampang sangat berpotensi terendam banjir. 

Hal itu seperti yang terjadi pada 13 Maret 2024 ketika sejumlah jalan protokol dan permukiman warga di Sampang terendam banjir usai diguyur hujan selama 2 hari hingga menyebabkan sungai meluap.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Apresiasi Penyaluran Distribusi Logistik Pilkada 2024

Banjir saat itu merendam belasan desa atau kelurahan di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Tambelangan, Jrengik, Sampang, dan Torjun.

Sebelumnya, pada 1 Januari 2023 luapan Sungai Kalikamuning menyebabkan banjir setinggi 30-50 cm di jalan raya, dan 1-1,5 meter di area perkampungan warga. 

Dilansir dari berbagai sumber, peristiwa itu menelan satu korban jiwa yang ditemukan mengapung di dalam rumahnya. Menjelang pesta demokrasi November mendatang di Sampang, banyak masyarakat menilai bahwa penanganan banjir adalah prioritas. 

Baca Juga: Survei Polco Sebut Ali Makki-Ali Ruchi Ungguli Ipuk-Mujiono di Pilkada Banyuwangi 2024

Masyarakat berharap pemimpin selanjutnya memiliki komitmen dalam masalah pembangunan, dan penanganan banjir yang kerap mengganggu warga beraktivitas.

"Sejak saya lahir, yang menjadi masalah mendasar rakyat Sampang, setiap bupati belum bisa mengatasi banjir, termasuk H. Idi (Slamet Junaidi) selama menjabat bupati tidak bisa menanggulangi banjir," kata salah seorang warga setempat, Arman Purwana, saat dikonfirmasi.

Luapan Sungai Kalikamuning perlu diwaspadai ketika hujan. Pada awal Desember 2020, Bupati Sampang, Slamet Junaidi, melakukan inspeksi ke Sungai Kalikamuning. 

Baca Juga: Rocky Gerung Ajak Pemuda di Surabaya Kritis Memilih Pemimpin

Dalam kegiatan itu, ditemukan bahwa pompa air yang berada di Sungai Kalikamuning dalam keadaan rusak. Pada lawatannya di 2020 silam seperti yang diberitakan, Slamet Junaidi memprioritaskan pembenahan pompa air. 

Kendati demikian, banjir masih jadi masalah yang serius di Sampang hingga saat ini. Selain masalah pompa air, pengadaan air bersih melalui PDAM Sampang sangat buruk. 

Padahal, di bawah kepemimpinan Slamet Junaidi pada 2022, Pemkab Sampang berutang kepada Bank Dunia sebesar Rp60 miliar. 

Baca Juga: Bawaslu Kota Batu Catat Ada 7 Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye Pilkada 2024

Hingga berita ini diterbitkan, pelanggan PDAM masih terkendala air yang tersendat. Air didapati hanya keluar 2 hari, dan 4 hari lainnya air mati. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pasangan Edi Hadiyanto Daftar Bacakada Situbondo ke PPP':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO