SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, sebanyak 626 orang terdeteksi Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2016 tahun lalu. Dari jumlah itu 6 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
“Serangan nyamuk malaria tersebut akibat masyarakat belum memahami gejala-gejala DBD, sehingga lambat ditangani sehingga menyebabkan meninggal dunia. Padahal kami sudah mensosialisasikan melalui media bahkan kami juga sudah turun langsung ke lapangan,” terang Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Farid Bil Faqih.
Baca Juga: Tolak Masyarakat Berobat, Puskesmas Kedungdung Sampang Diduga Abaikan Perpres Kesehatan
Dibandingkan tahun 2015, jumlah DBD yang menyerang warga Sampang menurun. Di tahun 2015, ada sekitar 638 orang terjangkit dan 14 orang di antaranya dinyatakan meninggal.
“Memang sih, angka penurunan kasus DBD tidak begitu signifikan, namun itu menjadi barometer program berikutnya. Dan biasanya, warga yang terserang penyakit DBD berusia 5 sampai 25 tahun,” jelasnya.
Ada lima daerah yang dinyatakan daerah endemis DBD yaitu di Kecamatan Kota Sampang, Kedungdung, Sokobanah, Sreseh, dan Banyuates. Untuk meminimalisir penyebaran DBD, Dinas Kesehatan tiap tahunnya melakukan fogging dan pemberian abate kepada warga.
Baca Juga: Daerah Endemis Kusta Dapat Bantuan Sumur Air Tanah
"Yang terpenting warga harus menjaga kebersihan lingkungan dengan cara melakukan gerakan 3 M yakni Menguras, Mengubur dan Menutup tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk," pungkasnya. (hri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News