TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Prosesi Hari Jadi Kabupaten Trenggalek yang ke-825 berlangsung cukup meriah dan khidmat dengan nuansa kental dengan budaya Kesultanan Ngayogyakarto Hadiningrat, Sabtu (31/8).
Ini bisa dilihat dari barisan pawai kirab pusaka. Barisan paling awal di isi oleh pasukan Bregodo dari Ngayogyakarto Hadiningrat, disusul kemudian barisan Bupati Arifin beserta anak dan istri yang menaiki sebuah kereta kencana yang didatangkan langsung dari keraton Yogyakarta.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Gudang Bulog
Barisan selanjutnya Sutradara Living Sheng dari Hollywood yang menaiki kereta kuda, disusul kemudian kereta kuda yang di naiki oleh kepala Bank Jatim. Barisan berikutnya 3 mobil pembawa pusaka, di belakangnya kereta hias yang di naiki oleh kepala BUMN, kepala SMP, SMAN dan SMKN.
Baca Juga: Pemkab Trenggalek Raih Predikat III Pelaporan Aksi HAM 2023
Khusus 3 mobil pembawa pusaka ini diberangkatkan langsung dari tempat ditemukannya Prasasti Kamulan, yakni di Desa Kamulan Kecamatan Durenan. Sementara pasukan Bregodo diberangkatkan dari depan SMPN 5 Trenggalek.
Masyarakat Trenggalek sejak pagi sudah memadati jalur rute kirab pusaka. Kehadiran Bupati Arifin beserta istri dan anak-anaknya yang naik di atas kereta kencana disambut hangat oleh masyarakat. Berkali-kali terdengar suara dari masyarakat Trenggalek yang memanggil nama Bupati Arifin.
Busana yang dikenakan Bupati Arifin dan istri benar-benar merepresentasikan budaya Ngayogyakarto Hadiningrat. Begitu pun baju adat yang dikenakan oleh Forkopimda. Sementara busana yang dikenakan oleh seluruh OPD berupa busana Surjan Lorik warna biru tua.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Salurkan Ganti Rugi Proyek Pembanguan Dam Bagong
Saat tiba di pintu gerbang pendopo Kabupaten Manggala Praja Nugraha, Bupati Arifin dan istri mendapat sambutan hangat dua dari aktor mancanegara asal negara Inggris.
Ketika Bupati Arifin dan istri melangkah ke arah pendopo, pasukan Bregodo ini berdiri berjajar dengan posisi saling berhadapan. Begitu Bupati Arifin dan istri berjalan di tengah di antara pasukan Bregodo, disusul kemudian barisan pasukan pembawa pusaka.
Baca Juga: Dua Inovasi Pelayanan Publik Pemkab Trenggalek Diapresiasi Kemenpan RB
Barisan selanjutnya adalah 14 orang gadis berjalan menuju ke arah pendopo sembari memegang kendi. Kendi yang dibawa oleh tiap-tiap gadis ini memiliki arti bahwa air dalam kendi itu berasal dari sumber mata air di 14 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Trenggalek.
Barisan selanjutnya adalah para gadis yang berbusana adat Jawa memegang foto orang-orang yang pernah menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Trenggalek.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Ancam Tutup Usaha Tambak yang tak Kantongi Izin
Sesaat hendak memasuki pendopo, Bupati Arifin disambut tarian bedoyo. Kemudian di puncak acara, Bupati Arifin potong tumpeng yang diserahkan pada seseorang yang usianya paling tua di Kabupaten Trenggalek. Setelah itu, sebagai acara penutup Bupati Arifin membagi-bagikan pupuk pada masyarakat di pelataran pendopo Kabupaten Manggala Praja Nugraha. (man/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News