Terus Bertambah, Kekeringan di Tuban Melanda 22 Desa

Terus Bertambah, Kekeringan di Tuban Melanda 22 Desa Warga terdampak kekeringan di Tuban antre mendapatkan air bersih.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kekeringan di Kabupaten Tuban terus meluas. Kini, sebanyak 22 desa terdampak kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan. Untuk mengatasai hal ini, Pemerintah Kabupten (Pemkab) Tuban melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus mendistribusikan air bersih ke wilayah yang mengalami kekeringan.

Plt Kalaksa BPBD Tuban Emil Pancoro saat dikonfirmasi membenarkan wilayah yang terdampak musim kemarau mulai bertambah. Semula di awal bulan ini hanya ada 20 desa dari 8 kecamatan yang mengalami kekeringan, kini sudah bertambah menjadi 42 dusun dari 22 desa di 10 kecamatan.

"Ya, saat ini sudah bertambah dua kecamatan yakni Merakurak di Desa Pompongan, dan di Desa Menilo Kecamatan Soko," kata Emil kepada awak media, Selasa (10/9).

Pihaknya menambahkan, dari hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun Tuban menyebutkan, puncak kekeringan diprediksi sampai dengan bulan November.
"Sedangkan awal peralihan musim penghujan sekitar akhir bulan November hingga awal Desember," pungkasnya.

Diketahui, desa terdampak kekeringan tersebut yakni, Desa Genaharjo dan Desa Jadi Kecamatan Semanding. Kecamatan Grabagan meliputi Desa Grabagan, Ngandong, Waleran, dan Gesikan.

Sedangkan Kecamatan Parengan mencakup 4 desa, yakni Desa Dagangan, Pacing, Sembung, dan Sidokumpul. Sementara, Kecamatan Rengel ada Desa Punggulrejo. Serta, Kecamatan Kerek berada di Desa Gaji.

Kemudian, Kecamatan Senori berada di Desa Jatisari, Sendang, Medalem, dan Sidoharjo. Kecamatan Montong ada di Desa Nguluhan, dan Desa Tanggulangin. Selanjutnya, Kecamatan Jatirogo di Desa Jombok, dan Desa Bader. Terakhir, paling baru terjadi di Desa Pompangan, Kecamatan Merakurak, serta di Kecamatan Soko, Desa Menilo. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO