Tren Single Parent dan Enggan Nikah Makin Terbuka, Gubernur Khofifah Minta Do’a para Ulama

Tren Single Parent dan Enggan Nikah Makin Terbuka, Gubernur Khofifah Minta Do’a para Ulama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan sambutan pada acara "Ngunduh Mantu" keluarga Dr KH Asep Saifuddin Chalim di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Siwalankerto Surabaya, Ahad (22/9/2019). foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa pada sebagian masyarakat sekarang ada kecenderungan untuk jadi single parent dan enggan me. Kecenderungan itu terjadi tidak hanya pada perempuan, tapi juga pada laki-laki.

"Jadi single parent bukan karena suaminya meninggal, tapi karena tak ingin me," kata Khofifah Indar Parawansa saat memberi sambutan dalam acara "ngunduh mantu" keluarga Dr KH Asep Saifuddin Chalim, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Siwalankerto Surabaya, Ahad (22/9/2019). Kiai Asep ngunduh mantu untuk peran putranya, Gus Ilyas dengan Ning Nadia.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran

Menurut Khofifah, jika mereka ingin punya anak, mereka melakukan lewat proses rekayasa teknologi. Bahkan para laki-lakinya cukup menitip sperma.

Kecenderungan enggan itu, tutur Khofifah, mulai terjadi sejak 19 tahun lalu. Dan kini makin banyak dan terbuka dengan alasan Hak Asasi Manusia (HAM).

Karena itu, Khofifah sangat mengharapkan bantuan doa para kiai dan ulama agar kecederungan enggan tersebut tak berkembang, terutama di Jawa Timur. Ia mengapresiasi ceramah Syaikh Muhammad bin Ismail yang mengungkapkan pentingnya peran dan membangun keluarga. Menurut Khofifah, ceramah syaikh dari Makkah itu tidak hanya menyangkut soal , tapi juga membangun peradaban.

Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah

(Para kiai dan undangan acara "Ngunduh Mantu" keluarga Dr KH Asep Saifuddin Cahlim di Pondok Pesantren Jalan Siwalankerto Surabaya, Ahad (22/9/2019). foto: bangsaonline.com)

Sembari mengharap barakah, Khofifah kembali minta doa para kiai, termasuk Syaikh Muhammad bin Ismail, agar masyarakat Jawa Timur bebas dari kecenderungan single parent dan enggan . Bagi orang yang sudah melakukan, Khofifah berharap segera mendapat hidayah sehingga kembali kepada kehidupan masyarakat seperti pada umumnya.

Baca Juga: Emil Dardak Ajak Kader Demokrat Sidoarjo Kawal Kemenangan Pilgub dan Pilbup Pilkada 2024

Syaikh Muhammad bin Ismail sebelum Khofifah menyampaikan sambutan, mengatakan jika kita me karena Allah SWT, maka Allah akan memberikan kita kebahagiaan, ketenangan, dan kecukupan semua kebutuhan mempelai. Nikah dan berumah tangga, kata Syaikh, selain untuk mematuhi perintah Allah juga mengikuti sunnah Rasulullah.

Menurut Syaikh, dan membangun rumah tangga sangat penting. “Bahkan tidak akan ada birrul walidain (perbuatan baik anak terhadap orang tua), jika tanpa peran,” kata Syaikh Muhammad bin Ismail dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Dr Muhiburrohman, Rektor Institut KH Abdul Chalim seraya menegaskan bahwa birrul walidain ini bisa memasukkan kita ke dalam surga.

Acara ini diikuti ribuan kiai dan nyai. Dalam acara yang dimulai pukul 7.00 pagi itu, selain dihadiri Syaikh Muhammad bin Ismail dari Makkah, juga hadir KH Abdul Syakur Yasin (Buya Syakur) dari Indramayu Jawa Barat sebagai penceramah.

Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa

Hadir juga Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, dan para ulama serta kiai lain dari seluruh Jawa Timur. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO