Ingin Menang Pilkada, Kandidat Harus Penuhi Batas Aman Elektabilitas 35% di Januari 2020

Ingin Menang Pilkada, Kandidat Harus Penuhi Batas Aman Elektabilitas 35% di Januari 2020 Surokim Abdussalam, peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bursa kandidat calon kepala daerah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 semakin ramai. Hal itu seiring dengan dimulainya proses penjaringan calon kepala daerah yang tengah dilakukan PDI Perjuangan. Sementara partai lainnya seperti NasDem, PKB, dan Golkar akan menyusul dalam waktu dekat.

Di Jawa Timur, dari 19 Pilkada yang akan dilaksanakan pada bulan September 2020, Pilkada Surabaya yang paling menjadi pusat perhatian. Pasalnya, Tri Rismaharini wali kota incumbent sudah tak bisa mencalonkan diri karena terbentur regulasi, sebab sudah dua kali menjabat. Praktis, saat ini belum ada figur sekuat Risma.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

"Figur Risma masih sangat kuat, bahkan tingkat kepuasan masyarakat kota Surabaya pada beliau mencapai 82 persen. Sementara calon yang ada saat ini belum ada yang menyentuh angka 20 persen. Ini tantangan sekaligus peluang bagi para kandidat," beber Surokim Abdussalam, peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Ahad (22/9).

Menurut Surokim, tidak adanya figur kuat membuat kesempatan relatif terbuka bagi semua kandidat. Termasuk bagi kandidat yang berasal dari luar Surabaya atau dari ibu kota sekalipun.

Surokim menyinggung adanya kepala daerah dari luar Surabaya yang digadang maju dalam Pilwali Surabaya. Menurutnya, migrasi kepala daerah hal yang wajar di era demokrasi selama sesuai aturan.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Namun, dirinya mengingatkan siapa pun yang ingin maju pilkada harus mencapai batas aman elektabilitas 35 persen. Bila di awal Januari bisa mencapai 35 persen, maka yang bersangkutan layak mendapat rekom dan maju dalam kontestasi pilkada.

"Kalau pada bulan Januari elektabilitas kandidat mencapai 35 persen, maka ia layak mendapat rekom. Peluang untuk menang pun akan terbuka. Karena peluang mencapai 55 persen yang merupakan ambang batas aman kemenangan akan lebih mudah," imbuh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura tersebut.

Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menanggapi muncul namanya di bursa calon Pilwali Surabaya. Bupati yang dikenal inovatif semenjak memimpin Pamekasan itu mengaku siap jika memang partai menugasinya.

Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik

"Sebagai petugas partai tidak ada pilihan. Siap ditempatkan di mana saja," ujar Baddrut usai menjadi pembicara pada acara Talkshow Inovasi Menghadapi Industri 4.0, yang di gelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Surabaya, Sabtu (21/9).

Baddrut yang juga Sekretaris DPW PKB Jatim itu melanjutkan, saat ini partainya tengah melakukan survei dan mengkaji semua nama yang muncul di masyarakat. Seberapa peluang nama-nama tersebut menang di Pilwali Surabaya 2020.

"Jadi bukan hanya miliki survei kuat, tapi juga peluang yang kuat untuk menang. Visi kuat tidak cukup tanpa kemungkinan menang," ungkap mantan Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur itu. (mdr/rev)

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO