JAKARTA(BangsaOnline) Presiden Joko Widodo akan menjadikan peristiwa bentrok
antara personel Tentara Nasional Indonesia dan Polri di Batam untuk
mengevaluasi penempatan pejabat tinggi di institusi kepolisian dan TNI. Jokowi
dalam waktu dekat juga akan mengganti para pejabat tinggi di jajaran TNI dan
Polri.
"Sebelum ada peristiwa di Batam, rencana untuk pergantiannya sudah
ada," ujar Sekretaris Kabinet, Andi Widjojanto di Bina Graha, Jakarta,
Jumat 21 November 2014.
Menurut Andi, saat ini Jokowi akan menganti pejabat bintang empat dan tiga.
Sebab, mereka akan memasuki masa pensiun. Mereka yang akan dirotasi misalnya,
Kepala Staf TNI Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Keduanya menurut Andi akan
memasuki masa pensiun pada September dan Februari 2015 mendatang.
Andi mengatakan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi sudah mulai bersidang.
Hasilnya akan dilaporkan ke Presiden, pekan depan. Presiden kemudian akan
memutuskan jabatan-jabatan strategis yang akan diganti di Markas Besar TNI.
"Biasanya kalau ada pergantian di Mabes TNI, juga ada pergantian di Mabes
Polri," ujarnya.
Pekan Lalu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Menteri Koordinator
Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menurut Andi telah memberikan
saran dan pertimbangan ke Jokowi tentang posisi-posisi strategis yang mulai
dipikirkan untuk dimutasi oleh presiden.
"Prosesnya akan berlangsung sampai Desember," kata Andi.
Mengenai penanganan konflik di Batam, Jokowi meminta kepada para petinggi yang
saat ini masih menjabat untuk segera menyelesaikan secara permanen konflik itu.
Jokowi menurut Andi betul-betul ingin melihat sampai akar masalah. Apakah akar
masalahnya profesionalisme, kesejahteraan, atau ketegangan institusional.
"Artinya tidak lagi mengatasi symptom symptomnya saja. Symptom symptom
kekerasan itu adalah symptom permukaannya," ujarnya.
Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News