BANYUWANGI (bangsaonline)
Pemkab Banyuwangi menggelar karnaval dengan tema ‘the Mystic Dance of Seblang’, pada Sabtu (22/11) kemarin.
Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung
Perhelatan karnaval yang diklaim sudah setingkat dunia dan berlangsung kolosal dengan ratusan peserta ini, dihadiri dan dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya. Turut hadir Dubes AS Robert O Blake, Konjen AS di Surabaya Joaquin F Monseratte, 20 Walikota dan Bupati se Indonesia, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, beberapa dirjen dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktur Utama PT Panca Wira Usaha Arief Affandi, Putri Gus Dur Yenny Wahid, Kadis Budpar Jatim Djarianto.
Termasuk hadir artis ibukota, gitaris Slank Abdi Negara, Paramitha Rusyadi, Yatti Octavia, Ayu Azhari.
Karnaval ini adalah satu dari rangkaian kegiatan Ayo Berkunjung ke Banyuwangi 2014, yang diawali sejak Mei 2014 lalu, dengan menggelar Kompetisi Surving Internasional di Pulau Merah. Rangkaian kegiatan lain yang akan digelar adalah Festival Gandrung Sewu (29/11), Banyuwangi Jazz Festival di Pantai Boom dengan menghadirkan Tohpati (6/12), Festival Kuwung (13/12), Festival Ngarak 1771 Ancak (20/12), dan diakhiri dengan International Adventure Traill (21/12). “Kami berupaya agar turis bisa betah lama berdiam di Banyuwangi,” kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Pemkab Banyuwangi MY Bramuda SSos, MBA, MM.
Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi
Ketika membuka Festival The Mystic Dance of Seblang, Menteri Arief Yahya menandaskan, tahun depan festival ini dimasukkan dalam event nasional. “Karena memang berlangsung spektakuler. Dan saya berharap dengan menjadi agenda nasional ini, bisa segera menumbuhkan ekonomi kreatif di Banyuwangi,” kata menteri yang berasal dari Banyuwangi, dan fasih berbahasa Osing ini.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menandaskan bahwa festival ini mempunyai target, mengangkat budaya lokal untuk global. “Kami konsisten mengambil tema adat lokal untuk semua rangkaian kegiatan festival di Banyuwangi,” tandas dia.
Di tahun 2011, acara serupa digelar dengan tema Damar Wulan Janger, tahun 2012 mengambil tajuk Barong Putih, dan tahun 2013 mengangkat budaya Kebo-keboan.
Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB
“Tahun ini kami mengangkat tradisi Seblang yang ada di Kecamatan Glagah. Tarian mistis ini masih dipertahankan. Ketika muncul ‘pagebluk’ di desa, di mana Bethara Kala mengacak-acak hasil pertanian, maka digelar Seblang. Di mana dalam ritual Seblang atau sebele ilang, penari akan kerasukan. Ketika ritual ini selesai, diharapkan bethara kala tak lagi mengganggu desa,” tutur Azwar Anas, yang selalu memakai udeng banyuwangi untuk kegiatan resmi ini.
Paparan Azwar Anas ini, sejalan dengan isi sambutan Mensos Khofifah Indar Parawansa. “Kegiatan semacam ini, tak lepas dari upaya pembangunan karakter bangsa. Banyuwangi bisa menjadi role models,” kata menteri yang juga Ketua Muslimat NU ini.
Adapun rangkaian karnaval, diawali dengan tampilnya drumband Pemkab Banyuwangi, disusul tampilnya kelompok Irma Lumiya, sosok ‘putri’ Banyuwangi, yang berhasil mengorbitkan batik khas Banyuwangi menjadi komoditi dunia, di pulau Bali. Irma mengambil judul ‘the Queen of Seblang’, dengan menampilkan putri Seblang yang mempunyai ‘ekor’ sepanjang 300 meter. Ekor ini dibikin dari rangkaian kain batik.
Baca Juga: Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon
Dilanjutkan dengan hadirnya Seblang Olengsari Kecamatan Glagah. Meski ini bertajuk karnaval, ternyata seblang Olengsari benar-benar kerasukan mahluk halus. Tampilnya Desa Olengsari ini adalah gambaran sebenarnya ritual Tari Seblang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News