SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemkot Surabaya menggelar Pekan Olahraga Masyarakat Kota (Pormaskot) pada 23-30 Oktober 2019. Sekitar tiga ribu peserta dari 31 kecamatan se-Kota Surabaya mengikuti kegiatan olahraga yang rutin digelar tiap tahun itu.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau kepada para perwakilan warga mulai dari pengurus RT, RW, hingga LKMK agar mendorong masyarakatnya untuk meraih prestasi lewat olahraga. Menurutnya, banyak sekali manfaat yang bisa didapat dengan berolahraga.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
“Kegiatan ini bisa menghindarkan dari kenakalan remaja, narkoba, dan minuman keras. Sangat besar manfaat kegiatan ini. Untuk itu, saya harapkan bapak-ibu, RT, RW dan LKMK agar mengaktifkan kegiatan anak remaja, karena membantu memberi ruang yang sehat bagi anak untuk berprestasi,” katanya di Stadion Gelora 10 Nopember, Rabu (23/10).
Di hadapan para peserta Pormaskot, Risma menyampaikan bahwa dirinya saat ini tengah membangun museum olahraga. Museum tersebut didirikan, karena banyak sekali atlet olahraga asal Surabaya yang bisa menorehkan prestasi dunia. Beberapa atlet tersebut, di antaranya adalah atlet-atlet bulu tangkis, seperti Rudi Hartono, Alan Budi Kusuma, dan Minarti Timur.
“Setelah saya bertemu dengan Minarti, dan berbincang melalui telepon dengan Rudi Hartono dan Alan Budi Kusuma, disampaikan agar orangtua jangan takut dengan menjadi olahragawan, anaknya menjadi miskin,” tuturnya.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mencontohkan, salah satunya pesepak bola, Supriyadi. Meski usianya masih belia, namun berkat prestasinya, justru banyak diincar oleh klub-klub sepak bola luar negeri.
“Ini bukti bahwa kita bisa berprestasi di tingkat nasional, namun juga internasional. Maka, mari kita dukung anak-anak agar terus berprestasi,” harapnya.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Ia memaparkan, tujuan digelarnya Pormaskot adalah agar masyarakat bisa menjalin silaturahim, tak ada lagi permusuhan antar kelurahan maupun kecamatan. Menurutnya, jika ingin maju masyarakat diimbau untuk menghindari permusuhan dan pertengkaran.
“Gak usum (zaman) lagi di Surabaya ada tawuran,” tegasnya
Presiden United Cities and Lokal Government (UCLG) Asia Pasific ini mengatakan, jika ingin maju, maka tak ada lagi permusuhan dan pertengkaran. Pasalnya, hal itu bisa menghambat kemajuan.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Pormaskot diselenggarakan tiap tahun. Di tahun 2018, juara umum diraih Kecamatan Tambaksari. Saat acara pembukaan, Camat Tambaksari, Ridwan Mubarun menyerahkan piala bergilir juara umum ke Wali kota Risma. Selanjutnya, wali kota menyerahkan ke Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Surabaya M. Afghani Wardhana.
Kadispora, Afghani Wardhana, menyampaikan, para peserta Pormaskot adalah kalangan masyarakat. Dalam mengikuti event ini, mereka didampingi staf kelurahan dan kecamatan.
“Kegiatan ini menjadi ajang bertemunya warga, saling sapa dan mengabarkan kondisi masing-masing wilayah,” sebutnya
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Sebanyak delapan cabang olahraga dipertandingkan pada kegiatan olahraga ini. Delapan cabor tersebut, meliputi sepak bola, bulu tangkis, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, atletik, catur, dan futsal. Tempat penyelengggaraan masing-masing cabang olahraga tak hanya di stadion Gelora 10 November, namun juga memanfaatkan beberapa lapangan orah raga yang berada di beberapa wilayah.
“Kita berupaya sarana olah raga yang digunakan tak hanya di pusat. Kita juga manfaatkan di masing-masing wilayah, sehingga manfaat pembangunan dirasakan masyarakat. Jadi, tak hanya untuk latihan olah raga, tapi juga pekan olahraga masyarakat,” harap Afghani.
Ia mengungkapkan, para atlet yang bertanding pada kegiatan Pormaskot, bukanlah mereka yang pernah meraih juara di event olahraga di tingkat kota, provinsi, atau lebih tinggi. Pasalnya, melalui kegiatan ini diharapkan muncul bibit olahragawan baru.
Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah
“Semangat Pormaskot mulai anak hingga orangtua bisa bergabung dan bertanding. Sehingga tiap tahun semakin bagus outputnya, karena korelasinya nanti ke Porprov hingga PON. Minimal, kita dapatkan bibit baru,” jelasnya. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News