434 Mahasiswa IAl Khoziny Buduran Sidoarjo Diwisuda

434 Mahasiswa IAl Khoziny Buduran Sidoarjo Diwisuda Rektor IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo Dr. KH. Asep Syaifuddin Chalim, MA saat sambutan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 434 mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Al Khoziny diwisuda di Hotel Utami, Ahad (3/11). Ruangan aula Utami dipenuhi oleh 1.500 lebih peserta yang mengikuti prosesi wisuda yang ke-22 IAI Alkhoziny Buduran Sidoarjo.

Rektor IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo Dr. KH. Asep Syaifuddin Chalim, MA berpesan kepada wisudawan agar terus berkiprah dan belajar. Dengan demikian, keilmuan mereka akan terus bertambah, sehingga dua hal itu akan membuat mereka tidak akan pernah mengalami kesulitan dalam menghadapi kehidupannya.

Baca Juga: Umaha Sidoarjo Gelar Gala Night Peringati Satu Dasawarsa yang Dimeriahkan Cak Lontong

“Memang tujuan pendidikan kesana, sehingga mereka akan bisa kompetitif dalam mewujudkan kesejahteraan, tetapi dalam kesejahteraan nanti harus mampu berguna bagi masyarakat dalam rangka ikut serta juga untuk menegakkan keadilan,” ujar Kiai Asep.

Kiai Asep menjelaskan bahwa mahasiswa dan lulusan Al Khoziny dibekali dengan mata kuliah ahlusunah waljamaah yang di dalamnya diajarkan tawasuth, tawasuth itu harus mampu di tengah-tengah. Khairul umuri ya ausathuha sebaik-baiknya hal itu yang di tengah-tengah.

Kemudian mereka harus mampu mewujudkan rahmatan lil alamin dalam kiprah hidupnya dan mereka harus memandang semua manusia itu saudara dari sisi apapun. Juga dibekali bahwa kita sama siapapun merasa bersaudara karena kita sama-sama manusia, itu kemudian disebut ukhuwah basyariyah.

Baca Juga: Wartawan Forwas Berbagi Pengalaman dengan Mahasiswa Umsida

“Kemudian tidak mungkin lulusan ataupun mahasiswa al khozinia akan terjebak ke dalam sebuah pengaruh-pengaruh yang membawa kepada keterjebakan mereka, insyaAllah tidak mungkin,” terangnya.

“Itu adalah salah satu misinya saja, tadi seperti yang saya katakan bahwa, jangankan hidup ini meninggalkan misi belajar atau mengajar, karena itulah para ksatria. Manusia ada dua kesatria yaitu mereka dalam kiprah hidupnya tidak akan pernah berhenti apakah menjadi seorang pengajar atau sebagai pelajar,” ungkapnya.

Tita Maghfiroh salah satu wisudawan terbaik mengatakan, tidak menyangka menjadi eisudawan terbaik, hal ini karena banyak yang memotivasi saya seperti orang tua, teman-teman agar saya lebih semangat untuk belajar. “Semoga kedepan bisa menjadi lebih baik dan bisa membanggakan orang tua,” ujarnya. (dev/ian)

Baca Juga: Unusida Berharap Alumninya Lakukan Banyak Inovasi untuk Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO