BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengatakan, suksesnya panen jagung hibrida varietas unggul Madura 3 akan mengembalikan tonggak sejarah kejayaan Madura.
Hal ini disampaikannya saat memetik dan menyaksikan langsung hasil panen jagung hibrida hasil inovasi Universitas Trunojoyo Madura di Desa Duko Tambih, Senin (4/11).
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
"Kualitas jagung varietas unggul Madura 3 betul-betul hasilnya sangat bagus, di mana bulir jagungnya sangat padat dan rapat. Bahkan bukan hanya itu, kelihatannya indah sekali," puji Difi.
Difi mengucapkan selamat kepada UTM yang telah mengembangkan jagung hibrida varietas unggul Madura 3. Ia meminta kepada UTM untuk terus meningkatkan penelitiannya agar muncul jagung Madura 4, 5, dan seterusnya. "Sehingga dapat dikembangkan lagi dan menjadi jagung andalan Madura," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mensupport UTM dan Madura agar terus dapat mengembangkan inovasi tersebut. Harapannya Madura menjadi lumbung nasional khususnya jagung dan garam.
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
Ia melihat Indonesia akan menjadi negara yang besar di mana akan diringi dengan populasi penduduk yang besar juga dan dimana kebutuhan pangan yang besar.
"Oleh karena itu, jika tidak siap dari sekarang maka pada tahun 2035 akan impor. Di mana jika kita tidak dapat mengendalikan impor dan inflasi serta suku bunga kita akan turun. Hal ini hukum ekonomi berlaku, supply and demand," tuturnya.
Melihat potensi lahan yang besar di Madura sekitar 300.000 hektare jika produksinya rata-rata 7 ton per hektare, maka akan ada 2.100.000 ton jagung per panen.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Ia lalu merinci, jika 1 tahun 3 kali panen maka ada 6 juta ton per tahun sehingga asumsinya ada 17,5 ribu ton per hari. Jika Madura menjadi sentra jagung, maka akan ada 3.500 kendaraan yang mengangkut jagung.
"Sehingga kalau itu menjadi kenyataan, akan banyak gudang jagung, tenaga kerja, lapangan pekerjaan, baik untuk pengelohan, akan luar biasa peningkatan ekonomi," ucapnya.
Sementara Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Imron Amin mengaku tanaman jagung di Bangkalan saat ini 30 persen jagung hibrida sedangkan 70 persen baru jagung lokal. "Hibrida memang memiliki kualitas yang lebih baik, walaupun di daerah lain belum banyak yang memilih menanam jagung hibrida," ujarnya.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Namun inovasi UTM ini perlu perhatian khusus agar dapat berkembang di masyarakat Bangkalan. Pemkab Bangkalan akan mensupport UTM untuk terus berinovasi mengembangkan jagung hibrida Madura 3. (uzi/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News