MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ratusan desa di Kabupaten Mojokerto masuk dalam daftar merah potensi bencana alam. Tercatat, sebanyak 216 desa masuk peta daerah rawan banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bahkan melansir sebanyak 29 desa rawan longsor dan 21 desa lainnya rawan puting beliung.
Peta bencana ini didasarkan pada banyaknya struktur dan kontur tanah di wilayah Kabupaten Mojokerto yang rendah. Moch. Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, seluruh wilayah kabupaten cenderung memiliki potensi bencana, khususnya saat memasuki musim penghujan. Dengan rincian, 216 desa berpotensi banjir, 29 desa berpotensi longsor, dan 21 desa berpotensi terjadi angin puting beliung.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
"Potensi itu ada. Itu karena tekstur tanah di Kabupaten Mojokerto yang rendah," jelasnya.
Menurutnya, banyak faktor yang menjadi pemicunya. Dalam kasus bencana longsor misalnya, BPBD telah memetakan wilayah rawan bencana. Yakni, di Kecamatan Trawas, Pacet, Jatirejo, dan Ngoro.
Alasannya, kondisi di empat kecamatan itu kontur tanahnya kurang stabil atau gembur, serta memiliki kemiringan tebing yang cukup ekstrem. "Minimnya reboisasi atau pohon yang berfungsi menyimpan air juga membuat bencana longsor kian rentan," tandasnya.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO
Untuk itu, warga yang melintas di kawasan tersebut diimbau ekstra waspada. Termasuk bagi penduduk yang bermukim di perbukitan dan di bawah lereng pegunungan.
Zaini juga mengatakan, sesuai edaran Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda Surabaya, bulan November ini sebagian besar wilayah Jawa Timur sudah memasuki awal musim hujan, termasuk di Mojokerto.
"Mengacu tahun-tahun lalu, bulan November termasuk bulan yang sering terjadi kejadian puting beliung yang berakibat pada kerusakan bangunan dan pohon tumbang," terangnya. (yep/rev)
Baca Juga: Petakan Potensi Desa, Mendes Yandri: Harus Jadi Supplier Bahan Baku Makan Bergizi Gratis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News