Tanggung Pengobatan dan Santuni Korban Meninggal, Pemkot Pasuruan Minta Disdik Cek Bangunan Sekolah

Tanggung Pengobatan dan Santuni Korban Meninggal, Pemkot Pasuruan Minta Disdik Cek Bangunan Sekolah Jumpa pers yang digelar Pemkot Pasuruan terkait insiden ambruknya SDN Gentong.

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sekretaris Daerah Kota Pasuruan Drs. Bahrul Ulum, M.M. menggelar jumpa pers terkait musibah robohnya 4 atap ruang kelas yang ada di UPT SDN Gentong Kelurahan Gentong Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan, Selasa (5/11). Jumpa pers ini digelar di ruang rapat Untung Suropati Sekretariat Daerah Kota Pasuruan.

Turut hadir dalam jumpa pers tersebut Asisten I, Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, Plt. Kepala Dinkes, Kepala Dishub, Direktur RSUD Dr. R. Soedarsono, Kepala BPBD, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda, dan Sekretaris Inpektorat.

Baca Juga: Raih Penghargaan Kota Informatif, Pemkot Pasuruan Buktikan Komitmen Wujudkan Kota Terbuka

Dalam keterangannya, Bahrul Ulum mewakili Pemerintah Kota Pasuruan menyatakan ikut prihatin dan berbela sungkawa atas musibah yang mengakibatkan 1 siswi dan 1 orang guru meninggal dunia, serta beberapa siswa-siswi mengalami luka-luka tersebut.

"Semoga amal dan ibadahnya diterima dan dirahmati oleh Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran dan ketabahan," ujarnya.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkot Pasuruan Gelar Upacara

Menurutnya, semua korban dalam peristiwa itu sudah ditangani dengan baik oleh Pemkot Pasuruan. Baik korban meninggal, maupun korban luka-luka yang saat ini dirawat di RSUD Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan.

"Delapan siswa-siswi dalam kondisi baik dan sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, sedangkan enam siswa-siswi harus rawat inap, termasuk dua siswa harus menjalani operasi karena mengalami patah tulang kaki dan diharuskan ada tindakan observasi. Sedangkan di Rumah Sakit Medika menangani 1 orang petugas perpustakaan UPT SDN Gentong dan dinyatakan meninggal dunia. Petugas perpustakaan tersebut merupakan guru pegawai harian lepas (PHL) kebetulan mengganti mengajar, karena guru kelas tidak masuk dikarenakan sakit," tuturnya.

Ia berjanji, bahwa Pemkot Pasuruan akan menanggung semua biaya pengobatan dan perawatan korban sampai sembuh total. Termasuk akan memberikan santunan kepada korban meninggal dunia.

Baca Juga: Kota Pasuruan Perkuat Komitmen Antikorupsi lewat Sosialisasi dan Pakta Integritas DPRD

Dalam kesempatan itu, Sekda juga menegaskan bahawa Pemerintah Kota Pasuruan mendukung langkah-langkah yang telah dilakukan oleh aparat wewenang dan mengimbau kepada semua pihak agar tak mengaitkan peristiwa ini dengan sikap politis. 

Terkait 4 kelas yang ambruk, Sekda menuturkan untuk sementara kegiatan belajar mengajar digeser ke sekolah terdekat. "Kalaupun tidak ada sekolah untuk sementara, maka proses belajar mengajar dilaksanakan di ruang yang aman, yakni di UPT SDN Gentong. Atau alternatif lain yaitu proses belajar mengajar dengan sistem shift, yaitu ada yang masuk pagi dan siang. Jika semua itu tidak cukup, maka alternatif lain yakni mendirikan tenda karena darurat dan proporsal," tuturnya.

Sekda menambahkan, musibah ini merupakan pelajaran untuk mengantisipasi agar kejadian tidak terulang lagi. Ia berharap ke depan semua sekolah yang ada di Kota Pasuruan dilakukan pengecekan secara rutin oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. "Dan ke depan harus ada jaminan dan semua guru pegawai harian lepas (PHL) Kota Pasuruan diikutkan asuransi BPJS." pungkasnya. (ard/rev)

Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO