PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Pasuruan secara intens melakukan monitoring ke beberapa perusahaan penghasil telur. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan masyarakat, bahwa telur ayam yang ada di Kabupaten Pasuruan aman dikonsumsi. Hal ini sekaligus untuk menepis isu munculnya telur ayam yang terkontaminasi racun dioksin.
Menurut keterangan Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pasuruan Kabupeten Pasuruan Irianto, munculnya isu bahwa soal telur yang dijual di pasar mengandung racun dioksin secara tidak langsung berdampak kepada peternak maupun perusahaan ayam di Kabupaten Pasuruan, utamanya pada penurunan konsumsi telur ayam.
Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan
Karena itu, untuk mangantisipasi dan memberikan keyakinan kepada masyarakat di Kabupaten Pasuruan, pihaknya melakukan kunjungan bersama dengan Kadisnak Provinsi Jatim ke perusahaan Lucky Forever di Desa Ngembal. Lucky Forever merupakan salah satu perusahaan peternakan telur terbesar.
"Kita juga melakukan gerakan makan telur bersama masyarakat, yang intinya adalah telur di Kabupaten Pasuruan aman dikonsumsi," jelasnya.
Pihak provinsi juga mendatangkan pakar perunggasan dari Universitas Airlangga, Prof. Dr. CA. Nidhom, M.S. sebagai narasumber. "Pada intinya kegiatan tersebut adalah upaya memberikan keyakinan bahwa telur yang dijual di Kabupaten Pasuruan dipastikan aman untuk dikonsumsi," katanya.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Sahkan APBD Tahun Anggaran 2025 Rp3,9 Triliun
Untuk diketahui, produksi telur di Kabupaten Pasuruan cukup besar dan menjadi salah satu yang tertinggi di Jawa Timur. Dari data untuk tahun 2018, total produksi mencapai 3,97 juta kg. Jumlah tersebut terdiri dari produksi telur ayam buras 163,3 ribu kg, ayam buras 3,69 juta kg, telur puyuh 36,9 ribu kg, telur itik 112,3 ribu kg, dan telur entok 2,6 ribu kg.
Untuk peternak ayam buras tersebar di 6 kecamatan, yakni Sukorejo, Pandaan, Rejoso, Lumbang, Tutur, dan Kejayan. Untuk peternak itik ada di 4 kecamatan, yakni Rejoso, Gempol, Kraton, dan Beji. Ada juga peternak mentok yang berkembang pesat yakni di Purwosari, Sukorejo, Pandaan, Tutur, dan Wonorejo. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News