BOJONEGORO (BangsaOnline) - Tembok jalan terowongan bawah tanah (under pass) yang dibangun disekitar Stasiun Tobo di Dusun Tobo, Desa Kendung, Kecamatan Padangan,
Kabupaten Bojonegoro, retak dan pecah. Akibatnya, air merembes dan
menggenangi lantai jalan terowongan bawah tanah tersebut.
Jalan
terowongan bawah tanah itu baru selesai dibangun pada akhir November lalu dan
mulai difungsikan oleh para pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang
keluar masuk Stasiun Tobo. Jalan terowongan itu dibangun sepanjang 30
meter dengan lebar 3,2 meter serta tinggi 4 meter.
Namun, saat
memasuki musim hujan banyak genangan berada di parit dan sekitar kawasan
Stasiun Tobo. Air merembes dan masuk ke jalan terowongan bawah tanah
hingga membuat genangan air cukup banyak di lantai. Bahkan, genangan air
di lantai terowongan setinggi lima sentimeter. Akibatnya, jalan
terowongan bawah tanah itu tidak nyaman dilalui.
Menurut Pemimpin
Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Tobo, Juliar, jalan terowongan itu
belum diresmikan akan tetapi sudah digunakan oleh para pegawai PT KAI.
"Pegawai yang hendak keluar masuk ke Stasiun Tobo ya melalui jalan
terowongan itu," ujarnya, Selasa (9/12).
Menurutnya, untuk
sementara jalan terowongan bawah tanah itu baru diujicoba dilewati oleh
para pegawai dan petugas kereta api di Stasiun Tobo. Selama masa uji
coba, kata dia, jika ada kerusakan masih menjadi tanggung jawab pihak
kontraktor pelaksana untuk memperbaikinya.
"Di beberapa titik tembok jalan terowongan itu memang retak. Akibatnya,
air merembes masuk lalu menggenangi jalan terowongan itu," ujarnya.
Sementara
itu menurut Gendut Sudadi, pengawas pelaksana proyek jalan terowongan
bawah tanah Stasiun Tobo, sebelumnya mengatakan pembangunan jalan
terowongan itu dimulai pada Agustus dan selesai pada akhir November
2014. Jalan terowongan itu hanya ada di Stasiun Tobo.
Ia juga
memastikan jalan terowongan bawah tanah tersebut memiliki spesifikasi
standar dan mampu menahan beban hingga ratusan ton. Sehingga pengunjung
yang melewati jalan terowongan di bawah jalur rel ganda (double track)
itu tidak perlu khawatir terjadi sesuatu. "Jalan terowongan bawah tanah
ini aman dilewati siapa saja," ujarnya.
Sementara itu, mendekati
liburan Natal dan Tahun Baru hingga kini belum ada penambahan kereta
api penumpang maupun barang yang melintas di jalur utara. Rata-rata per
hari kereta api penumpang dan barang yang melintas sebanyak 60 kereta.
Kereta api yang melintas di jalur rel ganda Surabaya-Jakarta ini
didominasi kereta api barang.
Baca Juga: Selama Uji Coba, Operasional KA BIAS Tuai Respons Positif Masyarakat di Daop 7
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News