
TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Selama beberapa minggu keliling kawasan wisata Trenggalek, Calvin Klein, wisatawan asal Kanada memberikan tanggapannya terhadap pariwisata Kota Keripik Tempe ini.
Dikatakan oleh Calvin, kawasan wisata di Kabupaten Trenggalek sudah cukup bagus. Namun sayangnya, masih sepi pengunjung. Terutama pengunjung mancanegara.
Calvin memberikan masukan, jika ingin kawasan wisata Trenggalek banyak dikunjungi oleh para turis mancanegara, yakni masyarakat Trenggalek harus menguasai bahasa Inggris.
"Jika Trenggalek ini ingin dikunjungi para turis mancanegara, maka masyarakatnya harus bisa bahasa Inggris," kata Calvin saat melakukan kunjungan di Hutan Kota Trenggalek, Sabtu (21/12).
Menurutya, selama ia keliling ke lokasi wisata Trenggalek seperti Kawasan Pantai Prigi, kawasan wisata Putri Maron, dan hutan kota, banyak warga lokal, terutama kaum pedagang di kawasan wisata yang tidak bisa berbahasa Inggris. Hal ini, kata Calvin, akan menyulitkan para turis jika ingin berinteraksi.
"Jadi ketika saya mau pesan makanan, mereka (pedagang) itu terlihat bingung dan tidak mengerti dengan apa yang saya ucapkan. Untuk itu, mereka harus bisa bahasa Inggris," harapnya.
Ketika ditanya lebih lanjut tentang konsep Nomadic Tourism yang ditawarkan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Calvin mengaku kurang yakin jika konsep itu bisa berjalan.
"Saya rasa konsep Nomadic Tourism itu tidak bisa jalan. Sebab yang namanya kawasan wisata itu perlu adanya penataan yang rapi atau sesuatu yang bisa membuat turis tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut. Jadi tidak bisa kawasan wisata itu dibiarkan begitu saja, lalu berharap turis mau datang. Tidak bisa seperti itu," kata Calvin yang mengaku bergelar insinyur perminyakan.
Calvin juga menyinggung tingkat kebersihan di kawasan wisata Trenggalek. Menurutnya, tingkat kebersihan di kawasan wisata Trenggalek masih kurang. Ia melihat masih banyak sampah yang berserakan di sekitar kawasan wisata.
Selain itu, Calvin menyarankan warung-warung di sekitar kawasan wisata ditata secara rapi. Dengan demikian, akan menambah daya tarik bagi para wisatawan.
Calvin mengaku kedatanganya ke Trenggalek hanya ingin menyaksikan lebih dekat kawasan wisata. Ia telah tinggal selama tiga minggu di Kabupaten Trenggalek. (man/rev)