KEDIRI, BANGSAOLINE.com - Warga Desa Ngreco Kecamatan Kandat dan Desa Maesan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, sejak beberapa hari ini resah. Hal itu dipicu oleh bau menyengat dari tumpukan karung yang berisi meterial kimia yang digunakan uruk dan penahan tanggul sungai.
Data yang diperoleh BANGSAONLINE.com menyebutkan, bahwa tumpukan material di dalam karung yang dijadikan urukan bekas galian di Desa Ngeco, Kecamatan Kandat dan penahan tanggul sungai di Desa Maesan Mojo itu ternyata berisi limbah beracun dan termasuk kategori Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Baca Juga: Pesan Pj Wali Kota Kediri saat Menikmati Brantastic x Joyfest
Hal tersebut dapat dipastikan setelah ada pemeriksaan sampel dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri di Desa Ngeco, Kandat.
Tapi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri belum bisa melakukan tindakan lebih lanjut terkait limbah tersebut, masih menunggu masalah ini selesai diproses oleh pihak berwajib.
Setelah ramai diberitakan di media, pihak Desa Ngeco, Kecamatan Kandat sendiri langsung memasang papan larangan yang dipasang di tembok sebelah barat Kantor Desa Ngreco.
Baca Juga: Jaga Warisan Cagar Budaya, Pj Wali Kota Kediri Gelar Kegiatan Bersih-Bersih Sungai Brantas
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, dan beberapa stafnya sudah melakukan sidak limbah di Desa Ngreco, Kandat, Kediri. Namun pihak DLH belum bisa melakukan langkah apapun karena harus menunggu proses hukum yang ditangani pihak kepolisian.
DLH sendiri menilai ada kesamaan tampilan fisik dan bau tajam yang muncul dari limbah di Desa Ngreco Kecamatan Kandat dan Desa Maesan Kecamatan Mojo.
Sementara itu, Plt. Kadis Kominfo Kabupaten Kediri, Krisna Setiawan, belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi. "Kantor lagi kosong, Mas. Datang hari Kamis saja karena hari Selasa dan Rabu, libur Natal," kata staf perempuan di meja resepsionis Kantor Dinas Kominfo, Senin (23/12/2019). (kdr1/dur)
Baca Juga: Lakukan Pengawasan Bahan Pangan, Pemkot Kediri Gelar Rapid Test Kit Ke Sejumlah Pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News