LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Lumajang menggelar masa kesetiaan anggota (Makesta), di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Jenderal Sudirman, Jumat-Minggu (3-5 Januari 2020).
Menurut Ketua Panitia, M. Mukhlason Amin, kegiatan yang mengusung tema "Mencetak Generasi Religius Nasionalis, Sebagai Bekal untuk Bersosialisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat" ini diikuti 35 peserta, dari 50 pelajar yang sudah mendaftar di panitia.
Baca Juga: Alasan Prestasi, Keluarga Besar Ponpes Syarifuddin Lumajang Doakan Khofifah Jadi Gubernur 2025-2030
Selama 3 hari, kegiatan yang dibuka resmi Ketua STIH Agus Syaifullah itu, para pelajar ini ditempa dan diberikan berbagai wawasan, agar mereka memiliki bekal cukup untuk bersosialisasi dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
Diungkapkan lelaki murah senyum ini, betapa banyak dari pelajar kita yang hanya sibuk dengan belajarnya di sekolah. Sementara di luar sekolah, tak jarang mereka terjurumus kepada kehiatan tak terarah, seperti narkoba dan pergaulan bebas.
"Bahkan mereka juga tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungannya. Jangan kan kepada kampung atau wilayah di mana seorang pelajar tinggalnya, kepada tetangga sebelahnya pun ada yang tidak kenal dan tidak peduli," papar pemuda kelahiran 1999 silam ini.
Baca Juga: Sambangi Pasar Baru Lumajang, Khofifah Janji Lanjutkan Zakat Produktif untuk Usaha Ultra Mikro
Menurut mahasiswa STIH Lumajang ini, pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, muncul kecenderungan sebagian pelajar berinteraksi melalui medsos, termasuk belajar agama melalui medsos yang tak jelas siapa gurunya. Tak jarang, dari sanalah, kemudian muncul para pelajar yang terseret kepada paham radikalis dan fundamentalisme.
"Ini tentu tak dikehendaki oleh para orang tua. Oleh karena itu, organisasi IPNU-IPPNU mengajak para pelajar bergabung. Para orang tua juga harus peduli dalam hal ini. Jangan biarkan anak hanya sibuk dengan kegiatannya di sekolah," pinta pemuda yang hobi membaca dan hiking ini.
Para orang tua, ulas Mukhlason lebih lanjut, jangan menghalangi anak-anaknya untuk belajar berorganisasi di luar sekolah. Sebab, dengan belajar menempa diri dengan anak-anak seusianya di organisasi ekstra sekolah, mereka akan diarahkan pada kegiatan-kegiatan positif seperti pelatihan kepemimpinan, dan lain-lain.
Baca Juga: Kampanyekan Paslon Indah-Yudha, Repnas Lumajang Bagikan Ikan Tongkol Gratis ke Pedagang
"Melalui berbagai kegiatan di organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di bawah panji Ahlussunnah Waljamaah ini, para pelajar diajak berdiskusi dan bersosialisasi dengan anggota lainnnya dalam meningkatkan wawasan diri terutama masalah agama, kepemimpinan, kepedulian terhadap lingkungan, dan kesiapan diri bersosialisasi dalam masyarakat," demikian sekretaris IPNU yang bercita-cita jadi pengusaha ini.
Kegiatan selama ini tiga hari itu di STIH Lumajang amat berkesan bagi peserta. Satu diantaranya, Athiyah. "Pokoknya ikut Makesta itu seru, banget. Banyak teman berdiskusi. Tambah wawasan dari para narasumber. Ndak rugi ikut acara Makesta," ungkapnya. Selain wawasan dan kepedulian yang diasah selama kegiatan, dibuka kesempatan untuk mengembangkan potensi seni.
"Senang sekali saya. Seru-seru pokoknya kegiatannya. Alhamdulillah, kelompok saya juga dinilai berprestasi. Semoga kegiatan ini berlanjut di masa-masa mendatang dengan materi yang makin berkualitas," harap putri bernama lengkap Ana Masnuchatul Athiyah ini yang didapuk sebagai peserta rekanita terbaik. (dur)
Baca Juga: Targetkan Suara 72 Persen, JKSN Lumajang Deklarasi Siap Menangkan Khofifah-Emil
(Athiyah, terpilih sebagai peserta rekanita terbaik Makesta 2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News