KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dinas Pertanian Kota Batu bakal melakukan tindak lanjut dengan memberikan bantuan saprodi pasca terjadinya bencana angin kencang di tiga desa pada Oktober tahun 2019 lalu, yakni Desa Sumberbrantas, Gunungsari, dan Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Jumlah bantuan yang akan diberikan Dinas Pertanian untuk pengadaan saprodi sebesar Rp 1 miliar. Bantuan tersebut akan diterima Gapoktan dan kelompok tani yang terdampak.
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono di hadapan Anggota Komisi B DPRD Kota Batu yang melakukan kunjungan kerja di Kantor Dinas Pertanian, Selasa (7/1).
"Kunjungan Komisi B ke sini untuk menggali secara administrasi mulai dari jumlah petani terdampak, luasan lahan, dan pelaksanaan bantuan yang akan diberikan kepada petani terdampak bencana," ujar Sugeng kepada BANGSAONLINE. com, Selasa (7/1).
Ia menjelaskan, tahun ini bantuan hanya diberikan kepada satu gapoktan dan satu kelompok tani. Bantuan yang akan diberikan berupa pupuk organik padat, bibit tanaman sayur mayur, green house, hingga aksi penaman pohon cemara pecut di lokasi lahan.
Baca Juga: Peringati Hakordia, Pj Wali Kota Batu Minta Sektor Pendidikan Tumbuhkan Budaya Antikorupsi
Menurut Sugeng, bantuan tak bisa diberikan kepada seluruh petani terdampak. Hanya petani yang tergabung dalam Gapoktan dan kelompok tani yang berbadan hukum sesuai dengan aturan Kementerian.
"Jadi bantuan tak bisa seluruhnya didapat petani karena ada aturannya. Namun kami juga akan mengusahakan tersebut secara bertahap," tuturnya.
Ia mengungkapkan, jumlah keseluruhan petani yang terdampak mencapai 200 orang. Sedangkan luas lahan yang terdampak di Desa Sumberbrantas sekitar 200 hektare dan Desa Tulungrejo sekitar 203 hektare.
Baca Juga: Masifkan Tangani Sampah, Pemkot Batu Tambah dua Mesin Incenerator di 2 Kelurahan ini
"Selain itu, sesuai harapan petani yang terdampak, mereka meminta reschedule (waktu tambahan) membayar cicilan atau kredit mereka di bank. Kami sudah koordinasi dengan Bank Indonesia dan OJK dengan lampiran rekom jumlah petani di masing-masing desa terdampak," terangnya.
"Pada prinsipnya, beberapa bank telah menyetujui. Di antaranya adalah bank Jatim. Sedangkan bank lainnya masih menunggu jawaban," tambahnya.
Saat ditanya jumlah kerugian petani, secara resmi Dinas Pertanian belum mendata secara keseluruhan. Sehingga tak bisa dipublikasi.
Baca Juga: Pj Aries Keliling Sekolah di Kota Batu, Pantau Uji Coba Makan Siang Bergizi Gratis
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Batu, Hari Danah Wahyono mengatakan, jika kunjungan tersebut untuk memastikan tindak lanjut bantuan bagi petani terdampak bencana angin kencang.
"Kita bukan superman. Tapi selalu mengupayakan agar bantuan bagi petani terdampak bencana bisa disalurkan. Memang bantuan tak bisa langsung sekali saja. Tapi harus berkelanjutan," bebernya.
Usai melakukan kunjungan kerja, pada bulan Februari nanti pihaknya bersama Dinas Pertanian, penyuluh, dan pendamping pertanian akan mendatangi lokasi. Serta memberikan bantuan berupa saprodi kepada petani terdampak. (asa/ian)
Baca Juga: Dorong Investasi, Pemkot Batu Gelar Penganugerahan Investment Award 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News