Mengaku Diintimidasi, Ratusan Warga Puncu Geruduk Kantor Perhutani KPH Kediri

Mengaku Diintimidasi, Ratusan Warga Puncu Geruduk Kantor Perhutani KPH Kediri Suasana demo di kantor Perhutani KPH Kediri.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Merasa mendapat intimidasi dari petugas , ratusan warga yang tergabung dalam Perkumpulan Kelompok Tani Hutan (PKTH) Danar Kelud bersama Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial (Gema PS) Indonesia, menggeruduk Kantor Perum , Rabu, (8/1/20).

Data yang diperoleh BANGSAONLINE.com menyebutkan, bahwa masyarakat yang ikut dalam unjuk rasa tersebut antara lain warga Desa Asmorobangun, Desa Satak, Desa Wonorejo, dan Desa Manggis, Kecamatan Puncu.

Baca Juga: Hakim PN Tuban Vonis Penebang Kayu Jati Milik Perhutani 10 Bulan dan Denda Rp500 Juta

Ratusan warga tersebut datang ke Kantor membawa 1 unit mobil dilengkapi sound system, 4 unit mobil, 9 unit truk, dan 4 unit mobil pribadi 15 bendera Merah putih dan kendaraan R2 ± 200 unit.

Budiono, Korlap Aksi yang juga Ketua PKTH Danar Kelud dalam orasinya menyampaikan 4 poin tuntutan:

1. ADM Perum. segera menandatangani Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) terkait Peta wilayah Hutan Ds. Asmoro bangun yang saat ini dikelola oleh Desa Satak dan Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tanam Pohon Bersama PLN dan Perhutani, Wujud Nyata Kolaborasi Peduli Lingkungan

2. Hentikan Intimidasi Warga Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu oleh oknum .

3. Peta tanggal 17 Oktober 2019 sudah Sah oleh Kementrian, sudah dirapatkan di Peta Desa Asmorobangun sesuai dengan Peta Perum. pusat.

4. Segera batasi / pathok batas Hutan Pangkuan Desa ( HPD ) Desa Asmorobangun.

Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Pangan, Polsek Kabuh Manfaatkan 4 Hektare Lahan Kosong

Korlap lain, Edy Santoso dalam orasinya menyebut ada oknum yang juga mendapat lahan dan dijual ke pihak lain. "Hancurkan mafia lahan di . Jangan takut diintimidasi oknum " teriak Edy.

Menurut Edy, rakyat yang ingin mendapatkan tanah harus membayar 3 juta sampai 5 juta. "Tanah negara mestinya tidak perlu ditarik uang bila ingin menggunakan untuk bercocok tanam," tambah Edy.

Baca Juga: Desak Ketua LMDH Budi Daya Satak Mundur, Kantor Perhutani Kediri Didemo Warga

Sementara itu, Adm , Mustopo, menjelaskan bahwa pihaknya dalam menjalankan tugas tetap akan melalui prosedur yang ada. "Kita sudah membantu warga untuk memberi batas.

Sedangkan terkait katanya ada pengutan, saya tidak mengetahui"kata Mustopo, seusai menerima perwakilan pengunjuk rasa. (kdr1/dur)

Baca Juga: Karo SDM Polda Jatim Apresiasi Langkah Polres Kediri Dukung Asta Cita Program Swasembada Pangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO