SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pasca deklarasi lima partai politik mengusung Machfud Arifin sebagai Calon Wali Kota Surabaya 2020-2025, publik pun mulai penasaran siapa sosok yang pas menjadi pendamping mantan Kapolda Jatim di pilwali nanti. Sosok milenial pun dianggap sosok yang tepat untuk menjadi duet Machfud Arifin.
Surokim Abdussalam, peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) menilai, bila mengacu pada sosok Machfud Arifin yang bukan dari kalangan milenial, maka pendamping yang pas adalah sosok dari kalangan milenial. Hal itu untuk mengisi ceruk yang kosong. Dengan begitu, pasangan ini nantinya bisa saling mengisi dan melengkapi.
Baca Juga: Melalui Bantuan Lita Machfud Arifin, Aisyah Jalani Operasi di RS Bhayangkara Surabaya
"Pendamping Pak Machfud Arifin yang pas adalah sosok milenial. Tapi tak sekadar milenial, harus milenial plus. Bisa milenial plus politisi, milenial plus profesional, atau milenial plus nahdliyin," urai Surokim, Kamis (30/1).
Surokim menambahkan, ceruk milenial memang harus jadi perhatian karena persentase pemilih milenial di Pilwali Surabaya 2020 mencapai 38 persen. Tentu ini sangat signifikan untuk menambah perolehan suara kalau bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Namun Surokim mengingatkan, pemilih milenial ini juga dikenal sangat kritis dan rasional. Karena itu, sosok milenial tersebut juga harus smart atau pintar. Karena itu akan menjadi pertimbangan utama bagi pemilih milenial. Sebab, kecenderungan pemilih milenial menyukai calon yang smart.
Baca Juga: Jadi Bacaleg Baru, Lita Machfud Arifin Raih Elektabilitas Tertinggi
"Pemilih milenial itu menyukai calon yang smart (pintar), humble (rendah hati/ramah), dan good looking (ganteng/cantik). Dan tentunya juga berasal dari generasi milenial," imbuh Surokim.
Bila mengacu dari kriteria milenial plus profesional, setidaknya ada nama Azrul Ananda, Presiden Klub Persebaya. Azrul yang akrab disapa Uli itu juga putra tokoh pers dan pengusaha sukses, Dahlan Iskan.
Sedangkan untuk kriteria milenial plus politisi, ada nama Bayu Airlangga. Bayu adalah politikus muda Partai Demokrat dan Ketua Muda Mudi Demokrat (MMD) Jawa Timur. Bayu juga adalah menantu Soekarwo, gubernur Jawa Timur dua periode dan sekarang menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca Juga: Mardani Akhirnya Jadi Saksi, Saling Bantah dengan Terdakwa, Nama Machfud Arifin Disebut
Sementara untuk kriteria milenial plus nahdliyin ada nama Gus Abid Umar, putra KH. Umar Faruq pengasuh Ponpes Al Falah, Ploso Kediri. Gus Abid adalah Wasekjen Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor yang saat ini berdomisili di Surabaya. Selain Gus Abid, ada juga nama Lia Istifhama yang merupakan pengurus ormas Fatayat NU Jawa Timur. Perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu adalah keponakan Khofifah Indar Parawansa, gubernur Jawa Timur saat ini.
"Kalau diidentifikasi seperti itu ya monggo. Saya bicara sosok dan kriteria, bukan nama," kelit Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura, tersebut. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News