TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebuah agen penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Tuban mengeluh lantaran beras yang diterimanya untuk disalurkan ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kondisinya berbau apek dan banyak kutunya.
Elis, salah satu agen di Kecamatan/Kabupaten Tuban yang mengungkapkan jeleknya pasokan beras dari Dinas Sosial tersebut. "Ini banyak kutunya mas," ungkapnya saat ditemui di tokonya, Jum'at (31/1).
Baca Juga: Kades Temaji Dilaporkan ke Polisi
Karena kualitas beras di bawah standar, ia mengatakan banyak KPM yang akhirnya tidak mau mengonsumsi beras tersebut. Sebagian besar KPM lebih memilih menjual kembali bantuan tersebut.
"Ya harganya Rp 70 ribu kalau di pasaran," paparnya.
Baca Juga: Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo
Ia menjelaskan, tiap KPM mendapatkan BPNT berupa beras 10 Kg dan 8 butir telur. Namun, pada bulan ini ada tambahan. Mereka mendapatkan tambahan 4 Kg beras. Sedangkan pada Februari dan selanjutnya, akan ada tambahan komoditas lauk tahu dan tempe.
"Saat ini beras yang ada di toko ada 60 sak, dan rata-rata banyak kutunya," ujarnya.
Baca Juga: Duta Fest Jatim 2024, Bupati Lindra: Tularkan Semangat Gotong-royong pada Masyarakat
Dikonfirmasi mengenai itu, Camat Tuban M. R Dani Rahmadani mengakaui kalau beras yang diterima agen ada yang kualitasnya tidak baik. Pihaknya menemukan kasus di Kelurahan Sukolilo dan akan dikembalikan ke pihak yang mengirim bantuan ini ke agen.
"Iya mas, Kelurahan Sukolilo dan sudah dikembalikan ke supplier. Insya Allah besok diganti," janjinya.
Sementara itu, NN (25) warga Kota Tuban mengaku jika kualitas beras yang diterima memang jelek. Selama ini, jika mendapat beras tersebut langsung dijualnya ke pasar.
Baca Juga: Bansos PKH BPNT BLT Tidak Cair? Coba Lakukan Langkah ini
"Ya dijual langsung mas kalau dapat. Karena kalau dimasak, nasinya gampang basi," terangnya. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News