Peresmian Monumen Pesawat di Diknas Lamongan Dihadiri 11 Jenderal TNI AU

Peresmian Monumen Pesawat di Diknas Lamongan Dihadiri 11 Jenderal TNI AU Peresmian monumen pesawat latih tipe Bravo AS202 Bravo di Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan dihadiri 11 perwira tinggi TNI Angkatan Udara.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Peresmian monumen pesawat latih tipe Bravo AS202 Bravo di Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan berlangsung sangat istimewa, karena dihadiri 11 perwira tinggi TNI Angkatan Udara.

Dua orang di antaranya merupakan jenderal TNI berbintang dua, yakni Asisten Logistik Panglima TNI Marsda TNI Kukuh Sudibyanto dan Asisten Logistik KSAU Marsda TNI Abdul Wahab.

Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat

Marsda TNI Abdul Wahab mengatakan, pesawat latih mula buatan Swiss tersebut memiliki sejarah panjang dalam kedirgantaraan. Karena menjadi pesawat latih bagi lahirnya ksatria AU dalam mengawal Dirgantara NKRI

"Saya titipkan monumen ini kepada seluruh masyarakat Lamongan, agar dijaga seluruh pihak. Ini milik kita bersama," katanya

Sementara Bupati Fadeli menyampaikan terima kasih kepada TNI AU yang telah menghibahkan pesawat tersebut kepada Pemkab Lamongan.

Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur

Monumen tersebut selanjutnya akan menjadi simbol untuk terus memotivasi generasi muda agar memiliki cita-cita setinggi langit, mengejarnya, dan mewujudkannya.

Pesawat yang bisa dinaiki 1 siswa, 1 instruktur, dan 1 passanger ini berbahan bakar avigas menggunakan mesin jenis turbo propiler.

"Pesawat ini sangat berjasa dalam sejarah penerbangan militer Indonesia selama masa periode 1980 - 2015. Sebelum akhirnya di-grounded, karena faktor usia untuk kemudian diganti dengan pesawat yang lebih canggih," terang Fadeli.

Baca Juga: 80 KK di Lamongan Terima Bantuan Program RTLH

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Adi Suwito menjelaskan, monumen pesawat terbang yang ada di halaman kantor Diknas Lamongan ini memiliki makna yang sangat dalam.

"Filosofinya, menuntut ilmu setinggi langit dan bisa dicapai dengan menggunakan pesawat terbang. Mudah-mudahan anak didik kita memiliki semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu," harapnya. (qom/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO