Maling Kabel Milik Semen Indonesia, Satpam UTSG Didor Polisi

Maling Kabel Milik Semen Indonesia, Satpam UTSG Didor Polisi Dua Satpam UTSG pencuri kabel suprime.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Cahyo Khoirun Naim (32), warga Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban harus dihadiahi timah panas oleh Satreskrim Polres Tuban karena mencoba melawan saat ditangkap.

Pria yang berprofesi sebagai satpam PT UTSG itu terlibat aksi pencurian kabel Suprime milik PT Semen Indonesia. Selain itu, petugas juga mengamankan Cukup (33), warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.

Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm

"Kita amankan dua orang pelaku, satu seorang satpam, dan satu warga sipil," kata Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono, Rabu (5/2).

Dalam melancarkan aksinya, kedua pelaku bekerja sama dengan dua rekannya sesama satpam, dan dua orang warga sipil. Namun, pada saat penangkapan, keempat pelaku berhasil melarikan diri.

"Empat orang berhasil kabur, 2 orang satpam dan 2 orang warga sipil. Perintah saya jelas kejar dan tangkap," kata Kapolres kelahiran Bojonegoro itu.

Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Tangkap Pelaku Pencurian Iphone, Ternyata Masih di Bawah Umur

Kapolres menjelaskan, kasus itu bermula saat pihak Semen Indonesia melaporkan adanya tindakan pencurian kabel Suprime. Selanjutnya, anggota Macan Ronggolawe (Marong) melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

Petugas mencurigai adanya sebuah mobil patroli PT UTSG keluar dari area pabrik yang diduga untuk mengangkut kabel hasil curian. Selanjutnya dilakukan pengejaran dan dihentikan. Setelah dilakukan pemeriksaan, benar saja di dalam mobil terdapat kabel Suprime.

"Saat diamankan, para pelaku ini melawan sehingga dilakukan tindakan tegas terukur dengan penembakan dibagian kaki," imbuhnya.

Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Amankan Pasutri Pelaku Curanmor

Kawanan pencuri kabel itu telah melancarkan aksi serupa sejak tahun lalu dan di 18 lokasi yang berbeda. Sementara kabel hasil curian dijual kepada pengepul barang rongsokan dengan harga Rp 100 ribu per kilogramnya.

"Barang hasil curiannya dijual dengan harga Rp 100 per kilogram. Mereka ini sudah beraksi sebanyak 18 kali," pungkasnya. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO