LUMAJANG (BangsaOnline)
Sunarsih (24) warga Dusun Dap sulur, Desa Ranuyoso, Kecamatan Ranuyoso yang terseret banjir lumpur kiriman dari Gunung Lemongan 3 hari lalu, akhirnya ditemukan Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah bersama warga desa setempat, kemarin, Kamis, sekitar pukul 10.00 WIB (25/12).
Korban Sunarsih yang
mengandung 7 bulan itu, ditemukan disela-sela bebatuan dengan kondisi
tangan diatas.Tim SAR dan Warga yang mengetahui posisi korban langsung
melakukan evakuasi. Evakusai korban sempat menyulitkan karena medan yang
sulit dijangkau.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Ribowo,S.Sos mengatakan, pihaknya sudah
melakukan pencarian korban selama 3 hari semenjak dilaporkan
hilang.
Baca Juga: Satu Korban Tanah Longsor Tambang Pasir Lumajang Ditemukan, BPBD Hentikan Pencarian Sementara
"Sebenaranya tadi kita hampir putus asa karena dalam protapnya
dalam pencarian 3 sampai 7 hari. Namun BPBD dan Tim SAR Lumajang serta
warga terus melakukan pencarian yang akhirnya sekitar jam 09.00 WIB,
korban berhasil ditemukan sekitar 200 meter dari penemuan korban
sebelumnya," terangnya.
Informasi yang diperoleh BangsaOnline.com,
kemarin Tim SAR, BPBD Lumajang, TNI, Polisi bersama warga setempat
melakukan penyisiran di sungai mati untuk mencari dua korban hilang yang
terseret banjir lumpur kiriman Gunung Lemongan, satu orang berhasil
ditemukan Fatonah atau Asmad (65) sekitar pukul 22.23 WIB, kondisi
korban terjepit dibawah bebatuan sungai tersebut. Pihak Keluarga
langsung memakamkan Kedua korban di pemakaman umum Desa setempat.
Sementara
itu, Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Hendro Wahyono
menerangkan, bahwa peristiwa banjir bandang ini terjadi malam hari
selepas Maghrib, Selasa (23/12/2014).
"Kedua korban bermaksud
melintas curah untuk kembali ke rumahnya seusai mencari rumput. Saat itu
kondisinya hujan deras. Dan tiba-tiba curah tersebut diterjang air bah
bercampur lumpur dari atas lereng Gunung Lemongan. Kedua korban yang
tidak menyadari kejadian itu, langsung saja terseret banjir bandang
tersebut," kata Hendro Wahyono.
Kejadian ini kemudian dilaporkan
oleh pihak keluarga yang curiga mendapati kedua korban tidak kunjung
kembali ke rumah. Setelah dilakukan pencarian awal, akhirnya diyakini
bahwa korban terseret banjir bandang di curah yang ada di desanya
tersebut. Akhirnya pihak keluarga melapor ke perangkat desa yang
meneruskan ke Polsek Ranuyoso dan BPBD Kabupaten Lumajang.
"Kami
mendapat laporan kejadiannya malam hari kemarin. Saat itu juga, kami
mengerahkan Tim Reaksi Cept (TRC) Bencana ke lokasi untuk melakukan
pencarian," tambahnya.
Selain itu, Hendro juga mengakui bajir
Bandang dari Gunung Lemongan diakibatkan kondisi Gunung di Lemongan
gundul. "Peristiwa banjir lumpur ini baru pertama kali terjadi di sana.
Sebelumnya tidak pernah terjadi bencana seperti ini. Setelah kita
lakukan pengecekan ke lokasi, ternyata di lereng Gunung Lemongan memang
gundul. Tidak ada tanaman penyangga yang mencukupi," ungkapnya.
Dengan
kondisi lereng Gunung tanpa pohon penyangga dan penahan air ini, lanjut
Hendro Wahyono, maka ketika hujan deras dapat menyebabkan air langsung
meluncur turun begitu saja. " Seperti layaknya kita menyiram air
menggunakan gayung, sehingga air pun meluap secara tiba-tiba," paparnya.
Pungkasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News