PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah telah memberikan imbauan agar sekolah dan perguruan tinggi meliburkan peserta didik, dan menggantinya dengan belajar atau kuliah daring (dalam jaringan/online). Langkah ini dilakukan untuk mencegah menularnya virus corona.
Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, kuliah secara online juga diterapkan. Dosen Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAIN Madura, Esa Arif AS mengatakan, dirinya langsung menerapkan perkuliahan secara online sejak dikeluarkannya surat edaran rektor nomor: B-P2/1N.38/R/PP.OO.9/03/2020 tanggal 15 Maret 2020 tentang Kewaspadaan terhadap Bahaya Penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Pelajar SDN Tamberuh 2 Terdampak Sengketa Lahan antara Pemkab Pamekasan dengan Pemilik Tanah
"Proses perkuliahan tatap muka di IAIN Madura saat ini dialihkan menjadi perkuliahan jarak jauh dengan memanfaatkan media teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Terhitung mulai tanggal 16 hingga 29 Maret 2020," kata Esa sapaan karib Esa Arif. Kamis (19/03/20).
Sebelum memulai perkuliahan online itu, pria asal Desa Samiran ini terlebih dahulu membuat aturan agar perkuliahan berjalan efektif. Ia meminta sejumlah mahasiswanya secara bergantian melakukan video call.
"Saya meminta mahasiswa live maksimal 10 orang, dan terus secara bergantian," ujarnya.
Baca Juga: Disdik Sumenep Segera Terapkan Sistem Zonasi di PPDB Jenjang SD Sederajat
Menurutnya, kuliah online ini menjadi alternatif cukup tepat di tengah kondisi darurat virus corona. "Saya mengimbau kepada seluruh mahasiswa IAIN Madura untuk tetap semangat belajar dan terus menjaga kesehatan," pesannya.
Sedangkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pamekasan, materi dan tugas belajar diberikan kepada murid melalui media WhatsApp. "Kegiatan ini sebagai upaya untuk menjalankan kewajiban mengajar kepada para murid, walaupun sekolah diliburkan selama 14 hari," ujar Chandra Kirana, salah satu Guru Biologi MAN 2.
Namun, Chandra Kirana mengaku cukup terkendala masalah jaringan internet. "Karena siswa-siswinya bukan hanya dari kota saja, tetapi banyak yang dari pelosok desa yang terkadang jaringannya kurang kuat," keluhnya.
Baca Juga: 20 Siswa SD di Pamekasan Alami Keracunan Massal
Meski demikian, ia mengatakan pembelajaran melalui media WhatsApp selama ini berjalan cukup efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News