SIDOARJO (BangsaOnline)
Bentrokan massal yang melibatkan warga dua desa di Kecamatan Tanggulangin yakni Desa Kalitengah dan Desa Gempolsari hampir saja pecah, Sabtu (27/12). Pemicunya, warga Desa Kalitengah menjebol jalan desa di kawasan Desa Gempolsari RT 07 RW 02 untuk membuang air agar cepat surut. Sebab, pemukiman warga Desa Kalitengah terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
Warga Desa Gempolsari yang tak terima jalan desa dijebol karena air banjir pindah ke desanya dan juga merusak jalan desa, akhirnya ngluruk ke area lokasi. Bahkan, nyaris saling adu jotos dilakukan warga dari dua desa itu. Beruntung, warga dua desa yang bersitetang dapat dilerai oleh Forpimka Tanggulangin dan kedua kepala desa tersebut.
BACA JUGA:
- Cari Ikan di Sungai Brantas, Pria Asal Tanggulangin Sidoarjo Dikabarkan Tenggelam
- Minarak Brantas Gas Serahkan 300 Bibit Pohon untuk Desa Sekitar Tanggulangin Sidoarjo
- Hampir Setahun Berlalu, Kasus Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Sidoarjo Jalan di Tempat
- Sempat Viral Akibat Stroke, Pensiunan Polisi di Sidoarjo Akhirnya Dibawa ke Rumah Sakit
“Kejadian nyaris adu jotos kedua warga ini, terjadi pada pagi hari. Ketika warga Desa Kalitengah menjebol jalan desa untuk mengalirkan air yang sebelumnya merendam rumah mereka. Tetapi warga Desa Gempolsari tidak terima akhirnya mengamuk “ ujar Kepala Desa (Kades) Gempolsari, Abdul Haris.
Diakui, warga Desa Gempolsari ngamuk karena tindakan warga Desa Kalitengah merusak jalan desa yang menyebabkan air itu mengalir ke arah Desa Gempolsari. Padahal Desa Gempolsari juga banjir akibat curah hujan dan sulit melakukan pembuangan.
Setelah dilakukan musyawarah yang difasilitasi oleh Forpimka Tanggulangin dengan dihadiri kedua kades yakni Kades Kalitengah, H.Ali Afandi dan Kades Gempolsari, Abdul Haris maka perselisihan tersebut dapat diselasaikan dengan baik. (gus/sho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News