BLITAR, BANGSAONLINE.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Kota Blitar memulangkan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Pemulangan ini dilakukan setelah kondisi pasien membaik dan didukung hasil pemeriksaan medis.
Wadir Pelayanan dan Penunjang RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar dr. Herya Putra mengatakan, hasil swab print out kedua sampai saat ini memang belum diterima. Alasannya, ada kendala dalam pencetakan dan pengiriman dari provinsi.
Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba
Namun pihaknya sudah mengonfirmasi langsung melalui sambungan telefon ke provinsi dan menyatakan pasien tersebut boleh keluar dari rumah sakit. Hal ini juga didukung dengan hasil tes swab pertama yang menyatakan pasien negatif Covid-19.
"Satu PDP perempuan asal Kabupaten Blitar dipulangkan ke rumah. Kondisinya sudah sangat baik dan tanpa keluhan," tutur Herya, Rabu (1/4/2020).
Untuk diketahui, PDP yang dipulangkan merupakan pasien dari klaster Asrama Haji Sukolilo. Dia adalah seorang petugas kesehatan yang ikut dalam pelatihan petugas pendamping calon haji 2020 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
Baca Juga: Turunkan APK Miliknya Sendiri, Cawalkot Blitar Ipin: Sadar Diri
Sementara satu pasien positif Covid-19 yang saat ini masih dirawat di ruang isolasi RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar adalah petugas pendamping calon haji 2020 dari Kemenag Kabupaten Blitar, namun dia merupakan warga Sukorejo Kota Blitar.
Saat ini, lanjut Herya, selain merawat satu pasien positif Covid-19, RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar juga masih merawat satu PDP asal Kota Blitar dan satu PDP asal Kabupaten Blitar.
"Semua dalam kondisi stabil dan mulai membaik. Untuk satu PDP asal Kabupaten Blitar masih kami evaluasi. Sementara satu PDP bayi asal Kota Blitar hasil swab belum keluar," terang Herya.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Sementara Jubir Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Blitar, Krisna Yekti mengatakan, meski diizinkan pulang, pasien tetap diwajibkan isolasi mandiri di rumah. Karena meskipun tes swab pertama menunjukan hasil negatif, hasil tes swab kedua untuk meyakinkan pasien benar-benar sembuh belum keluar.
"Kondisinya sudah sehat sudah bagus, tapi di rumah tetap isolasi. Karena kan di rumah sakit itu ruang isolasi terbatas, sedangkan pasien yang menggunakan ruang isolasi bukan hanya pasien kasus Covid-19 saja. Sehingga dengan kondisi yang sudah membaik ini, yang bersangkutan diperbolehkan pulang dan isolasi mandiri di rumah," pungkas Krisna. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News