KEDIRI, BANGSAONLINE.com - RSUD Kabupaten Kediri telah merawat dua pasien positif Covid-19 dan keduanya dinyatakan sembuh. Pasien pertama yang sembuh adalah pasien rujukan dari Rumah Sakit di Kota Blitar. Setelah dirawat di RSUD Kabupaten Kediri, pasien perempuan berumur 28 tahun dinyatakan sembuh.
Pasien Positif Covid-19 kedua yang dirawat di RSUD Kabupaten Kediri juga sembuh dan diumumkan langsung oleh Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno melalui video conference, Rabu (8/4).
Baca Juga: Peringati HUT Korpri, Pjs Bupati Kediri Dorong ASN Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
Bupati menyampaikan, bahwa satu orang pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Kabupaten Kediri di Pare, dinyatakan sembuh. "Pada kesempatan ini, saya sampaikan kabar gembira, bahwa satu orang positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Kabupaten Kediri telah dinyatakan sembuh dan boleh pulang," kata Bupati, Rabu (8/4).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan, bahwa mantan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri yang juga Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Bambang Triyono Putro, juga sudah sembuh.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
"Demikian juga dengan Plt. Kepala Dinas Kabupaten Kediri dr. Bambang Triyono Putro, setelah dirawat secara intensif di Rumah Sakit SLG, dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh Tim Medis yang menjadi garda terdepan dalam melawan Covid-19, semoga selalu sehat dan salam lindungan Allah SWT," tutup Bupati.
Perlu diketahui, meski menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Bambang Triyono Putro adalah warga Perum Permata Jingga, Kota Kediri. Sehingga dr. Bambang adalah orang pertama di Kota Kediri yang Positif Covid-19 sekaligus menjadi orang pertama yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Sementara itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Desa Sekoto, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri atas nama Siti Zumaroh, 45, yang meninggal beberapa hari lalu, semula diduga karena positif Covid-19. Tapi berdasarkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Unair Surabaya, ternyata dinyatakan Negatif. Itu artinya, kematian Siti Zumaroh, bukan karena Covid-19. (uji/rev)
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News