PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Untuk membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19, Polres Pasuruan menggulirkan bantuan program Peduli Keselamatan berupa uang tunai Rp 600 ribu. Target program sosial ini adalah para sopir taksi, sopir bus, sopir truk, kernet, ojek pangkalan, dan lainnya.
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan program ini untuk 1.000 orang terdampak pandemi virus Corona. Kriterianya, kata kapolres beragam. Mulai dari tukang ojek pangkalan, sopir bus, sopir truk, sopir travel, dan sebagainya. Mereka akan mendapatkan bantuan per tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Polres Pasuruan Tegaskan Tak Ada Izin Aktivitas Sound Horeg Dalam Kampanye Paslon 01 dan 02
"Mudah-mudahan ini sedikit membantu masyarakat yang sangat terdampak sekali dari pandemi ini. Selain kami beri bantuan, kami juga memberikan pelatihan. Tentunya, pelatihan ini berkaitan dengan tata tertib berlalu lintas di jalan," jelasnya.
Ia mengungkapkan, program ini merupakan inisiatif Korlantas Polri. Jadi, untuk ikut serta dan aktif menghadapi pandemi Covid-19, ada anggaran Rp 360 miliar jatah Polri untuk kegiatan tahun ini yang dialihkan untuk kegiatan sosial.
"Program ini memang mirip kartu pra kerja. Tapi memang sasarannya berbeda. Semoga ini bisa membantu dan meringankan beban mereka," tambah AKBP Rofiq.
Baca Juga: Pawai Sound Horeg 2 Paslon di Kabupaten Pasuruan Tak Jelas, Polisi Belum Ambil Sikap
Untuk teknisnya, lanjut kapolres, semua penerima ini akan mendapatkan ATM dan buku tabungan dari BRI. "Penyalurannya melaluI BRI. Jadi, uang ini akan masuk ke rekening masing-masing penerima setiap bulannya," lanjutnya.
Hafid, salah satu dari penerima bantuan Polres Pasuruan menangis usai mendapatkan ATM dan buku tabungan BRI secara simbolis di Gedung Panaluan, Polres Pasuruan, Rabu (15/4/2020) siang. Dia merasa bersyukur mendapatkan subsidi uang tunai Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan depan.
"Saya berterima kasih ke Pak Polisi, sudah dibantu diberi uang dan pelatihan. Jujur, saya menangis, tapi menangis sedih dan terharu. Hari ini, mencari uang saja susah," ungkapnya.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Ia mengaku, sebelum pandemi Covid-19, untuk mendapatkan uang minimal Rp 100 ribu tidak susah. Meskipun, ia harus berangkat pagi dan pulang malam. Jika memang rezeki, ia biasanya mendapatkan pendapatan lebih. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News