43 Santri Malaysia Positif, Gugus Tugas Covid-19 Jatim Dalami Potensi Klaster Temboro

43 Santri Malaysia Positif, Gugus Tugas Covid-19 Jatim Dalami Potensi Klaster Temboro Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memberikan update penanganan Covid-19 di Jatim di Gedung Negara Grahadi. foto: IST./ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan mendalami adanya potensi baru di Temboro. Langkah itu menindaklanjuti adanya temuan pemerintah Malaysia terkait 43 santri Malaysia yang positif . Mereka adalah santri Pondok Pesantren Al Fatah di Desa Temboro, Kabupaten Magetan. Ponpes ini memiliki sekitar 22.000 santri yang berasal dari 12 negara.

Gubernur sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan pihaknya telah menugaskan dr. Kohar Hari Santoso selaku Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas untuk melakukan tracing ke Temboro.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

"Sore ini dr. Kohar selaku ketua rumpun tracing sudah bergerak ke Temboro dengan membawa 1.000 rapid test. Insya Allah, malam ini sudah bertemu dengan Bupati Magetan untuk koordinasi dan langsung melakukan tracing," tutur Khofifah Indar Parawansa, Senin (20/4).

Sementara itu, Bupati Magetan Suprawoto dalam keterangan melalui video conference mengakui telah melakukan cek silang tentang informasi adanya santri Ponpes Al Fatah Temboro asal Malaysia yang positif . Ternyata informasi itu dibenarkan oleh pemerintah Malaysia.

Suprawoto menjelaskan, dari 10 kasus positif yang ada di Kabupaten Magetan, sebanyak 9 kasus berasal dari klaster Bogor. Sementara 1 kasus lagi adalah warga Desa Temboro, tapi belum bisa ditentukan klasternya.

Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024

"Satu orang yang positif memang asal Desa Temboro, beliau tinggal di luar pondok pesantren. Tetapi memiliki pondok yang dihuni santri Ponpes Al Fatah. Karena itu perlu di-tracing lagi apa terpaparnya di dalam atau di luar pondok," imbuh Suprawoto.

Sedangkan update penanganan di per hari Senin, 20 April 2020, menunjukkan tren positif. Pasalnya, tidak ada tambahan kasus baru di Jatim. Kasus positif masih 588 sama seperti kemarin. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 2.143 kasus. Sementara orang dalam pemantauan (ODP) ada 16.770 kasus.

Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?

"Alhamdulillah, hari ini tidak ada tambahan kasus baru di . Kabar baiknya ada satu pasien yang dinyatakan sembuh, asal Kabupaten Malang," terang Gubernur Khofifah. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO