SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Surabaya Raya mulai menunjukan hasil. Hal ini dilihat dari adanya tren penurunan di kasus positif Covid-19.
Bila sehari sebelumnya ada total 33 kasus positif Covid-19 di Surabaya Raya, hari ini berkurang menjadi hanya 5 kasus saja.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Rinciannya adalah Kabupaten Sidoarjo 2 kasus, Kabupaten Gresik 1 kasus, dan Kota Surabaya 2 kasus positif baru.
"Harapan kita pembatasan sosial ini bisa menekan penyebaran kasus Covid-19. Saya berharap masyarakat tetap membatasi diri ke luar rumah dan menjaga kesehatan diri dan lingkungan," tutur Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers update penanganan Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (29/4) petang.
Gubernur Khofifah mengungkapkan, secara keseluruhan pasien Positif Covid-19 di Jatim hari ini naik tipis yakni 16 orang. Dari data kemarin yang menunjukkan angka positif berada pada 855 kini menjadi 871 orang.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Kasus baru sebanyak 16 orang antara lain berasal dari masing-masing 1 Kota Mojokerto, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Gresik. Kemudian masing-masing 2 orang dari Kabupaten Lumajang, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya. Lalu 3 dari Kabupaten Pamekasan dan 4 dari Kabupaten Malang.
“Pasien PDP yang kemarin berada dalam angka 2849 kini menjadi 2986. Kemudian pasien ODP dari angka 18.758 naik menjadi 19.051,” ujar mantan Menteri Sosial itu.
Gubernur yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur ini menjelaskan, pasien yang terkonfirmasi negatif atau sembuh hari ini ada 5 orang yakni 1 dari Kabupaten Magetan dan 4 dari Kota Surabaya. Total yang sembuh di Jatim ada 157 orang atau setara 17,78 persen.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
"Alhamdulillah, jumlah pasien yang sembuh terus bertambah," jelasnya.
Sedangkan pasien yang meninggal ada 2 orang yakni 1 dari Lamongan dan 1 dari Kota Surabaya. Total meninggal di Jatim 97 orang atau setara 11,14 persen.
Jika kemarin diberlakukan PSBB dan mengakibatkan kemacetan parah di bundaran Waru. Namun di hari kedua tidak lagi ada kemacetan. Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo bahwa masyarakat kini makin mengerti akan adanya PSBB. (mdr/ian)
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News