KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan Kota Batu melakukan tracing kepada 159 warga Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu, menyusul keikutsertaan mereka melayat ke rumah salah satu pasien PDP di Pujon, Kabupaten Malang, yang meninggal belum lama ini.
Menurut Jubir Gugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu M. Chori, tracing itu dilakukan guna menentukan tiga kategori, yakni mereka yang berisiko tinggi, sedang, dan rendah.
Baca Juga: Gelar Sosialisasi Pemungutan, Hitung dan Rekapitulasi Suara, Ini Harapan KPU Kota Batu
"Bagi warga Sumberjo yang melayat ke Pujon, saat ini sedang dilakukan pelacakan oleh tim tracing dari dinas kesehatan. Ada kurang lebih 159 warga yang telah di-tracing dengan 3 katagori, yaitu risiko tinggi, sedang, dan rendah. Tim terus akan melakukan pelacakan dan selanjutnya hasilnya akan dipilah mana yang perlu dilakukan rapid test dan mana yang tidak," ujar M. Chori, Rabu (29/4) malam.
Seperti diketahui, pasien berstatus PDP yang meninggal di Pujon ini titipan Kabupaten Malang yang dirawat di RS Karsa Husada. Swab test pertama negatif, kemudian dibawa pulang ke Pujon. Sebelum meninggal telah dilakukan swab kedua. Namun, belum keluar hasilnya, yang bersangkutan meninggal dunia.
Setelah dinyatakan meninggal, warga Santrean Desa Sumberejo yang merupakan kerabat almarhum melakukan takziah ke rumah duka di Pujon. Mereka baru tahu Selasa (27/4), jika almarhum dinyatakan positif Corona.
Baca Juga: Beberkan Manfaat Car Free Day, Pj Wali Kota Batu Borong Dagangan UMKM untuk Panti Asuhan
"Berdasarkan informasi dari Pihak PKM Pujon dan RS Karsa Husada Batu, yang bersangkutan masuk rumah RS Karsa Husada dengan status PDP dan ada riwayat pulang paksa. Selanjutnya, almarhum meninggal di rumah, tetapi pada saat meninggal, hasil swab masih belum keluar. Hasil swab keluar 2 hari setelah almarhum meninggal dunia," ungkap M.Chori.
Hasil konfirmasi pihak Dinkes Batu dengan pihak Puskesmas Pujon, pemulasaraan jenazah dilakukan sesuai protap Covid-19. Keluarga dan warga yang terlibat pemakaman juga sudah menggunakan APD level 3. Memang pada awalnya pihak keluarga menolak, namun setelah dilakukan persuasi, akhirnya mereka bisa menerima.
Baca Juga: Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada 2024, Polres Batu dan Tim Gabungan Gelar Patroli Skala Besar
"Pelacakan atau tracing bagi warga yang ikut takziah ini bertujuan untuk menjaga dan melindungi masyarakat supaya tidak terpapar Covid-19. Oleh karena itu, kami berharap agar semua pihak bisa mematuhi ketentuan dan protap yang berlaku, yaitu bagi yang diharuskan isolasi mandiri untuk melaksanakannya dengan tertib. Demikian halnya bagi masyarakat sekitar untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan benar," tambahnya. (asa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News