Cara Kreatif Warga Sumberejo Atasi Kelangkaan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19

Cara Kreatif Warga Sumberejo Atasi Kelangkaan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19 Pengurus LSKPL menghitung hasil donasi dari warga yang bakal dibelanjakan sembako untuk disalurkan ke warga terdampak.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Gagasan warga Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, ini layak dicontoh. Di saat masyarakat menunggu realisasi bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang tak kunjung turun, warga Desa Sumberejo justru mengambil langkah membuat posko Lumbung Sosial Ketahanan Pangan Lingkungan (LSKPL).

"Posko Lumbung Sosial Ketahanan Pangan Lingkungan ini dilakukan sebagai bentuk aksi nyata ketika masyarakat menunggu realisasi bantuan jaring pengaman sosial yang tak kunjung datang. Padahal kebutuhan terus berjalan," ujar Cak Soleh, penggagas LSKPL Desa Sumberejo, Jumat (8/5).

Baca Juga: Gelar Sosialisasi Pemungutan, Hitung dan Rekapitulasi Suara, Ini Harapan KPU Kota Batu

Dikatakan, sumber dana posko ini berasal dari warga setempat. Selain itu bekerja sama dengan para koordinator pengurus "posko" yang ada di untuk mengelola kelebihan paket sembako. Untuk sumber kedua, yakni donasi diambilkan dari masing-masing KK secara sukarela berupa koin dengan nilai terendah Rp 500 rupiah.

Secara teknis, setiap 100 rumah diberi gelas partisipasi yang bisa diisi setiap hari, walaupun tidak diwajibkan. Dalam sehari semalam bisa terkumpul dana Rp 220 ribu.

Baca Juga: Beberkan Manfaat Car Free Day, Pj Wali Kota Batu Borong Dagangan UMKM untuk Panti Asuhan

"Untuk teknis pengambilannya dilakukan pada saat ronda malam, sekaligus kegiatan patroli keamanan. Selanjutnya, ketua regu mengambil donasi dan menyerahkannya kepada bendahara di posko lumbung sosial ketahanan pangan lingkungan," jelasnya sembari menambahkan, untuk sementara posko lumbung sosial ketahanan pangan lingkungan ini masih dilaksanakan di 2 RT, yakni di RT 01 dan RT 02 RW 08 Desa Sumberejo.

Hasil klontangan atau donasi tersebut kemudian dibelikan beras, gula, minyak goreng, mie instan, telur, dan sebagainya. Namun, karena saat ini bantuan beras dari luar cukup deras, sehingga uang hasil klontangan lebih banyak dibelikan gula, minyak goreng, mie instan, dan sebagainya.

"Ada satu lagi yang lebih penting menurut saya. Lumbung sosial ketahanan pangan ini untuk sementara masih berbasis RT dengan harapan bisa ditiru oleh lingkungan yang lain. Jika ini terwujud, saya yakin ini jalan satu-satunya untuk menolong sesama. Kemarin saya sudah tukar pendapat dengan warga RT lain dan insya Allah mereka mau meniru," terangnya.

Baca Juga: Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada 2024, Polres Batu dan Tim Gabungan Gelar Patroli Skala Besar

Gagasan kreatif dan solutif yang dilakukan warga Desa Sumberejo ini diapresiasi Nurochman, S.H., Wakil Ketua I DPRD yang juga warga Sumberejo. Menurutnya, apa yang dilakukan warga ini merupakan langkah konkret warga secara mandiri dalam mengatasi dampak .

"Saya sangat mengapresiasi langkah nyata warga Sumberejo yang secara mandiri melakukan aksi nyata membuka posko lumbung sosial ketahanan pangan lingkungan ini. Semoga ini bisa mengapresiasi warga lainnya di ," tuturnya. (asa/ns)

Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Perbaikan Stadion Brantas dan GOR Gajah Mada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO