PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Jelang pelaksanaan salat Idul Fitri yang tinggal 5 hari lagi, Bupati Probolinggo, Hj. Tantriana Sari, S.E., tidak melarang masyarakat untuk menggelarnya di masjid. Namun, bupati dua periode ini tetap menganjurkan agar menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
"Kebijakan Pemkab Probolinggo terkait pelaksanaan salat Idul Fitri, boleh dilakukan dan dilaksanakan oleh masyarakat dan takmir masjid. Tetapi, dengan syarat masjid itu bukan pada wilayah dusun merah," tegas Bupati Tantri.
Baca Juga: Polres Probolinggo Kota Selidiki Kasus Curanmor di Supermarket
Menurutnya, dusun merah yang dimaksud adalah tempat masyarakat yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 dan sekitarnya. Kedua, dusun yang terkonfirmasi clear dari PDP.
"Boleh dilaksanakan tetapi wajib mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Harus memakai masker saat peaksanaan salat. Kedua, menjaga dan mengatur saf salat sesuai dengan ketentuan, yakni jarak depan dengan belakang saling berjarak satu meter serta dengan pola zig-zag," terangnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar takmir yang menggelar salat Idul Fitri berkewajiban mengatur proses pelaksanaan salat Idul Fitri, salah satunya mencegah potensi gerombolan orang di saat datang dan hendak pulang.
Baca Juga: Polres Probolinggo Kota Selidiki Kasus Pencurian di TK Ananda II
"Takmir menyediakan tas kresek, dan sandal masuk tas kresek, lalu dibawa masing-masing. Sekali lagi, tidak hanya masker, tetapi mengatur agar tak terjadi gerombolan atau penumpukan orang. Saya juga ingatkan, kepala OPD hingga camat harus bertanggung jawab atas wilayah masing-masing," tegasnya lagi.
Bupati juga menyinggung soal acara halalbihalal yang tidak lagi dilakukan saat pandemi Covid-19 ini. "Materi khutbah juga kita susun dari Tim Satgas Kabupaten Probolinggo. Intinya, esensi Idul Fitri dan imbauan terkait Covid-19," tambahnya.
Tidak hanya menyinggung soal pelaksanaan salat Idul Fitri, Bupati Tantri juga memaparkan terkait kesembuhan sebanyak 13 orang yang terpapar Covid-19. Menurutnya, dari 44 orang yang positif, saat ini ada hasil yang baik.
Baca Juga: Kejari Kabupten Probolinggo Geledah Rumah Kasus Korupsi Dana Hibah di Desa Satreyan
"Alhamdulillah, 13 orang sudah sembuh dan hanya 1 orang meninggal dunia. Saya berharap tak ada lagi penularan ke yang lain, dan yang perlu kita waspadai adalah klaster pemudik dan juga klaster hantu," pungkasnya. (ndi/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News