Tak Bisa Pulang Kampung, 27 Mahasiswa di Kediri Butuh Bantuan Pemerintah

Tak Bisa Pulang Kampung, 27 Mahasiswa di Kediri Butuh Bantuan Pemerintah Ahmad Harun dari Relawan Muda Kediri (kiri) saat menyerahkan bantuan secara simbolis dan diterima oleh Septian dan kawan-kawannya. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sedikitnya 27 orang mahasiswa dari dua perguruan tinggi swasta di Pare, Kabupaten Kediri berharap mendapat bantuan dari pemerintah. 

Pasalnya, sejak masa perkuliahan terhenti pertengahan bulan Maret 2020 lalu, mereka praktis tidak bisa ke mana-mana, karena pandemi Covid-19 ini. Pulang kampung pun tidak bisa karena daerah asal mereka sudah memberlakukan larangan mudik.

Septian Hadi Nurwanto, juru bicara para mahasiswa menjelaskan bahwa sejak bulan Maret 2020 lalu sampai saat ini, para mahasiswa yang tidak bisa pulang dan harus tetap tinggal di Kediri karena Covid-19, belum mendapat bantuan dari pemerintah.

"Teman-teman kami itu ada yang berasal dari Papua,  Kalimantan, Sumatera dan daerah lainnya, sangat berharap bisa mendapat bantuan dari Pemerintah," kata mahasiswa asal Bekasi, Jawa Barat itu, Rabu (3/6).

Menurut Septian, sejak pertengahan Maret 2020, perkuliahan sudah dihentikan. Ketika perkuliahan terhenti, banyak mahasiswa yang tidak bisa pulang ke daerahnya dan selama ini tetap tinggal di kos masing-masing. Untuk makan sehari-hari mereka tetap mengandalkan kiriman dari orang tuanya. Karena di daerah asal juga diberlakukan pembatasan, maka kiriman uang dari orang tua juga sedikit terhambat.

"Keluhan kami ini akhirnya didengar oleh kawan-kawan Relawan dan kami mendapat bantuan paket sembako. Paling tidak dengan bantuan ini, kami bisa bernapas lega dan bisa bertahan hidup di tengah pandemi ini. Sambil menunggu bantuan dari Pemerintah," pungkas Setian.

Sementara itu, Ahmad Harun dari Relawan Muda Kediri, menjelaskan bahwa bantuan ini adalah sebagai bentuk kepedulian para relawan kepada kawan-kawan mahasiswa yang kesulitan akibat dampak Covid-19. 

"Semoga bantuan ini bermanfaat buat kawan-kawan yang harus tertahan di Pare, karena tidak bisa pulang kampung," kata Ahmad.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri, Slamet Turmudi, ketika dikonfirmasi via telepon menjelaskan bahwa bila ada kawan-kawan mahasiswa yang memang membutuhkan bantuan, bisa langsung berkirim surat ke Gugus Tugas sebagai dasar penyaluran bantuan.

"Monggo membuat surat kepada Gugus Tugas, sebagai bahan penentuan kebijakan," kata Slamet Turmudi. (uji/ian)