JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Video sejumlah orang pasien penghuni ruang isolasi Covid-19, yang berada di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Pemkab Jombang, mengeluhkan minimnya fasilitas serta pelayanan yang buruk beredar di grup WhatsApp.
Terdapat dua video yang sudah tersebar. Pertama, dengan durasi 31 detik dan yang kedua 20 detik. Dalam video pertama terlihat 5 orang berada di sebuah bangunan mirip kelas sekolah, dengan masing-masing orang memegang satu bungkus mie instan.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Pada percakapan di dalam video itu, seorang perempuan yang mengenakan baju daster warna cokelat berteriak minta tolong karena tidak bisa memasak, kemudian seorang pria juga menyauti dengan teriak kelaparan.
“Tolong, beginilah nasibnya orang kecil. Mau masak supermi tidak ada kompor. Tolong ini, makan mie mentah,” ucap seorang ibu-ibu di dalam video tersebut.
“Beginilah mau makan tidak ada yang dimasak. Apa alasannya, tolong tolong. Tolong, yang ada di sini kelaparan ini,” saut seorang pria yang mengenakan sarung warna merah dan berkaus abu-abu di dalam video itu.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Sedangkan pada video kedua juga memperlihatkan dua orang yang mengeluhkan fasilitas air bersih yang tidak tersedia di lokasi tersebut. Video berdurasi 20 detik itu memperlihatkan dua orang berada di ruangan yang terdapat kran airnya. Dua orang tersebut menunjukkan kran air yang sedang tidak mengalir.
“Tidak ada airnya, dari kemarin tidak ada airnya. Kamar mandinya juga gitu, kosong terus airnya. Tolong diperhatikan pak. Kami kesulitan air untuk MCK," ujar seorang pria yang mengenakan baju muslim dan bermasker di video tersebut.
Dua video yang beredar diduga berada di ruang isolasi penanganan covid-19 yang berada di STIKES Pemkab Jombang. Gedung tersebut memang dipergunakan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jombang bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif covid-19.
Baca Juga: Jadi Gunjingan Warga, Oknum Kades di Jombang Gadaikan Mobil Siaga Desa dan Motor Dinas
Sementara itu, Koordinator GTPP Covid-19 Kabupaten Jombang, dr Pudji Umbaran membenarkan, video tersebut merupakan pasien positif Covid-19 warga Desa Plosokerep yang sedang diisolasi di gedung STIKES Pemkab Jombang. Video yang mengeluhkan fasilitas di ruang isolasi itu, kata Pudji, terjadi 3 hari yang lalu.
"Viral video dari keluhan para penghuni rumah isolasi STIKES Pemkab Jombang, dapat kami informasikan bahwa video tersebut kita terima beberapa hari yang lalu," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (08/06/20).
Baca Juga: Perangkat Desa di Jombang Ditangkap Usai Terlibat Illegal Logging
(Koordinator GTPP Covid-19 Kabupaten Jombang, dr Pudji Umbaran).
Pudji mengakui, keluhan pasien terkait air di ruang isolasi tersebut juga dibenarkannya. Kendala air sudah terjadi sejak awal STIKES Pemkab Jombang digunakan sebagai rumah isolasi covid-19, (29/5) lalu. Masalah air tersebut kembali muncul ketika ruang isolasi telah terisi pasien sebanyak 75 orang.
“Pada awal digunakan penghuninya masih sedikit kurang lebih 15-20 orang, waktu itu masih tercukupi. Saat ini dengan penghuni yang lebih banyak kurang lebih sekitar 75 orang, tentu kebutuhan air mulai meningkat dan debit air berkurang,” jelasnya.
Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Perampok Minimarket di Jombang
“Kami sudah instruksikan kepada pejabat terkait untuk melakukan pengeboran ulang, untuk menambah debit air dan kebutuhan air di STIKES Pemkab Jombang,” imbuhnya.
Protes para pasien terkait tidak adanya fasilitas memasak juga ditanggapi oleh Pudji. Ia mengungkapkan, alat masak tidak disediakan oleh pihak Pemerintahan Kabupaten Jombang karena khawatir potensi kebakaran di lokasi tersebut.
“Terkait video viral keinginan mereka disediakan kompor, memasak dan sebagainya, bisa kami jelaskan bahwa memang kami tidak menyediakan alat memasak. Mengingat bahwa potensi terjadinya kebakaran akan mengkhawatirkan bersama,” terangnya.
Baca Juga: Perampokan Minimarket di Jombang, Rp62 Juta Amblas
Untuk itu, sebagai gantinya pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jombang memberikan ekstra makanan berupa makanan ringan. Untuk makanan pokok, pihak Pemkab Jombang sudah mencukupinya dengan jadwal makan 3 kali dalam sehari.
“Hal itu kita tindaklanjuti dengan memberikan ekstra fooding. Artinya makanan kami tambahkan di samping makanan pokok yang kami kirimkan tiga kali sehari, sesuai jadwal makan di rumah sakit," pungkas Pudji. (aan/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News