BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren Nurul Ulum di Kelurahan Kedungbunder, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar diubah menjadi Pesantren Tangguh COVID-19.
Di dalam pondok pesantren tangguh ini telah disiapkan sarana penunjang pemberlakuan protokol kesehatan. Di antaranya tempat cuci tangan, pendeteksi suhu tubuh hingga ketersediaan logistik dan Alat Pelindung Diri (APD).
Baca Juga: Terekam CCTV, Istri Anggota DPRD Blitar Jadi Korban Jambret saat Berkendara
Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya menekan penyebaran virus Corona (COVID-19) di Kabupaten Blitar. Khususnya di lembaga pondok pesantren yang rawan menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.
Pembentukan pondok pesantren tangguh COVID-19 ini diinisiasi Polres Blitar, pengasuh Ponpes dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar.
"Di Pondok Pesantren Tangguh ini kita siapkan sarana penunjang protokol kesehatan untuk menyambut santri yang akan kembali ke pesantren. Selain itu kami juga menyiapkan logistik bagi para santri. Kami menyiapkan sedini mungkin menyambut para santri yang akan kembali menuntut ilmu di masa new normal ini," ujar Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eka Prasetya, S.IK , Senin (8/6/2020).
Baca Juga: Polres Blitar Amankan 6 Pelaku Judi Online dari Pelbagai Lokasi
Dia mengatakan, pondok pesantren tangguh COVID-19 yang diluncurkan di Kabupaten Blitar ini sebagai pondok pesantren tangguh pertama di Jawa Timur, bahkan di Indonesia.
Selain sarana protokol kesehatan dan logistik, mereka juga menyiapkan APD. "Ini merupakan yang pertama di Indonesia. Kami berinisiatif membentuk pondok pesantren tangguh ini untuk mencegah adanya klaster baru penularan Corona. Untuk itu selain logistrik dan sarana untuk menerapkan protokol kesehatan, kami juga siapkan APD," tandasnya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ulum KH Agus Muadzin mengapresiasi langkah Polres Bitar menginisiasi pembentukan pondok pesantren Tangguh COVID-19. Dia berharap pondok pesantren Nurul Ulum bisa menjadi percontohan penerapan New Normal dengan protokol kesehatan yang ketat di Kabupaten Blitar.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"Kami mengapresiasi langkah Polres Blitar merangkul kami dalam rangka upaya menekan penularan COVID-19," ujar Agus Muadzin.
Sebelumnya, ribuan Santri Pondok Pesantren Nurul Ulum dipulangkan lebih awal akibat pandemi Corona. Hal ini sesuai instruksi PBNU pasca pemerintah menetapkan status darurat per 16 Maret 2020. Namun jadwal kembali para santri tidak berubah, mereka kembali ke pondok pesantren pada bulan Juni ini. (ina/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News