BANGKALAN (BangsaOnline) - Lantaran klaim BPJS persalinan tidak kunjung cair selama 2014, salah seorang bidan di Puskesmas Kota, Bangkalan, dengan inesial YY (24), meminta biaya persalinan ke pasienya. Namun, permintaan tersebut di tolak.
"Saya didatangi oleh bidan yang menangangi saya waktu persalinan untuk meminta biaya persalinan sebesar Rp. 600 ribu,- karena saya 7 bulan yang lalu waktu melahirkan menggunakan BPJS Kesehatan maka saya menolaknya," kata pasien persalinan yang menggunakan PBJS Kesehatan, Syari Fatun, warga Perum Soka Park kemarin Senin (12/1).
Ia menjelaskan, dalam aturannya sudah jelas kalau ikut BPJS Kesehatan biaya untuk berobat gratis salah satunya untuk biaya persalinan.
"Kalau masih dimintai biaya apa gunanya saya ikut BPJS Kesehatan, apalagi persalinan saya normal," ungkapnya.
Sementara itu, bidan YY, ketika di konfirmasi membenarkan jika dirinya meminta biaya persalinan ke pasiennya. Lantaran, klaim selama yang diajukan selama 2014 belum dicairkan.
"Saya minta biaya ini karena klaim yang saya ajukan belum cair-cair, jadi antisipasi tidak cair dan hangus saya terpaksa minta ke pasien," jelasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya meminta kepada pihak terkait untuk segera dapat mencairkan semua klaim persalinan selema 2014 tersebut. Sebab, kejadian serupa dialami oleh semua bidan yang menangani persalinan.
"Jadi bidan serba salah, disisi lain dituntut untuk melayani pasien dengan baik sementara untuk hak-hak bidan seperti pencairan klaim tidak ada kejelasan," keluh bidan YY.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Ksehatan (Dinkes) Bangkalan, Nur Aida Rahmawati, membantah jika BPJS kesehatan untuk persalinan tidak dicairkan. Ia menjelaskan klaim pertama yg masuk ke Dinkes hanya dari Puskesmas Bangkalan dan Socah dengan total klaim nya 29.325.000.
"Klaim 2 dari puskesamas Arosbaya dan Burneh dengan total 8.575.000,- klaim ke 1 dan ke 2 itu sudah cair pada bulan Desember yang lalu," ungkapnya.
Ditambahkan Kadinkes, untuk klaim ke 3 datang dari puskesmas Tongguh, Sukolilo, Blega pada bulan Desember 2014 dan masih dalam tahap verifikasi dengan total klaim Rp. 36.800.000,- dan klaim ke 4 baru masuk pada bulan Desember 2014 dari puskesmas Kamal dan sampai saat ini masih tahap verifikasi oleh pihak BPJS dengan total Rp. 44.400.000.
Baca Juga: Mahasiswa dari Madiun Bagikan Pengalaman Bergabung dengan JKN: Lebih Tenang Hadapi Biaya Kesehatan
"Pusekesmas yang lain baru masuk ke Dinkes bulan Januari ini, jadi baru dimulai tahap verifikasinya. Karena JKN ini baru dimulai pada 2014, maka semua masih dalam tahap belajar. Tim verifikator BPJS juga masih belajar, sehingga proses pencairannya sangat lambat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News