LAMONGAN (BangsaOnline) - Timbunan sampah di Lamongan nampaknya bakal menjadi barang langka. Bahkan diprediksi Lamongan bakal kekurangan sampah.
Optimisme itu disampaikan Bupati Fadeli saat melihat uji coba pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tambakrigadung, Rabu (14/1). Dia juga berani mengklaim bahwa PLTS yang dimiliki Lamongan itu adalah yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Baca Juga: Peringati Deklarasi GNSSA di Jatim, PT Xurya Ajak Pelaku Industri Gunakan Energi Terbarukan
"Sepanjang pengetahuan saya, belum ada tempat lain di Indonesia yang memiliki PLTS. Sehingga Insya Allah PLTS ini adalah satu-satunya di Indonesia," ujar Fadeli.
Dia melanjutkan, pembangunan PLTS tersebut adalah bagian dari inovasi dan wujud nyata Lamongan sebagai Kota Adipura Kencana.
"Lamongan sebagai kota Adipura Kencana yang bersih dan hijau bukan hanya wacana. Pembangunan PLTS ini adalah wujud nyata dan inovasi yang kami ikhtiarkan," kata dia.
Baca Juga: Mantan Bupati Lamongan Fadeli Meninggal Dunia
Fadeli dalam sidaknya didampingi Assisten Ekbang, M.Faiz menyebut PLTS itu nantinya memiliki berbagai kegunaan, bukan hanya sebagai penghasil tenaga listrik dari sampah. Namun juga sebagai pembuat pupuk dan bahkan uap hasil pembakarannya bisa digunakan untuk industri tahu tempe dan pemotongan ayam.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Lamongan Sukiman menyebut mesin PLTS itu akan terus disempurnakan. Termasuk dalam waktu dekat untuk memasang inverter, penyimpan daya listrik yang dihasilkan dengan kapasitas 10 ribu KVA.
PLTS itu sendiri memiliki kapasitas mengolah sampah sebesar 4 ton perjam. Diperkirakan, dari 4 ton sampah itu, 2 ton akan menjadi kompos, 1 ton berupa sampah yang masih bisa dijual lagi dan 1 ton lagi akan diolah menjadi listrik. Setiap harinya, PLTS tersebut akan beroperasi selama 8 jam dengan produksi listrik diperkirakan sebesar 25 KVA.
Baca Juga: Hadiri Sertijab Bupati Yuhronur Efendi, Gubernur Khofifah Bangga Potensi Lamongan
"Listrik produksi ini nantinya selain untuk penerangan di TPA, juga akan dimanfaatkan untuk mengoperasikan mesin pembuat bijih plastik," kata Sukiman.
Dengan kapasitas produksi itu, dipastikan sampah yang masuk ke TPA sekitar 64 ton setiap harinya akan langsung habis diolah. Bahkan bisa kekurangan bahan baku sampah.
"Kedepan, mesin PLTS ini bahkan bakal kekurangan sampah. Sehingga akan mengambil sampah dari seluruh wilayah di Lamongan, bahkan di luar Lamongan," katanya.
Baca Juga: Bupati Fadeli Lakukan Pengundian Hadiah Mobil Tabungan Simapan, Ini Pemenangnya
Keterangan PLTS: Bupati Lamongan, Fadeli mendapat penjelasan dari Kepala BLH, Sukiman soal mesin pemilah sampah dan mesin PLTS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News