MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ternyata kedermawanan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, tidak hanya berupa penggelontoran sedekah uang, beras, dan sarung kepada masyarakat. Tapi juga dalam bentuk biaya pendidikan untuk anak-anak orang kampung di sekitar Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang dipimpinnya, di Pacet Mojokerto Jawa Timur. Otomatis anak-anak - terutama anak-anak orang tak mampu - tetap bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.
Mereka ditampung di Madrasah Hikmatul Amanah Bendunganjati Pacet Mojokerto. Kiai Asep bahkan tidak hanya menggratiskan uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) siswa Madrasah Hikmatul Amanah, tapi juga menyediakan bus untuk tranportrasi gratis para siswa-siswa pulang-pergi. Selain itu para siswa juga diberi makan gratis.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ungkap Kasus Pembunuhan
Karena itu kiai miliarder tapi dermawan itu berharap tak ada lagi anak-anak muda putus sekolah kerena faktor biaya. “(Sekarang) jangan ada alasan tak meneruskan sekolah. Di Bendunganjati ini saja bisa jadi doktor,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim saat memberi taushiah dalam acara Wisuda Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Hikmatul Amanah di kampus Institut KH Abdul Chalim, Ahad (5/7/2020) sore.
(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, saat memberikan taushiah. Foto: MMA/bangsaonline.com)
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran
Apalagi, kata Kiai Asep, kualitas pendidikan Hikmatul Ummah juga tak kalah dengan lembaga pendidikan lain. Bahkan lebih unggul. Karena itu Kiai Asep yang semasa remaja sangat miskin itu berharap anak-anak muda terus belajar dan mencintai ilmu. “Kalau tidak mampu berarti tidak ada keinginan,” tegas Kiai Asep memotivasi para siswa-siswi yang diwisuda.
Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amantul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu bahkan menantang siswa-siswi yang diwisuda itu untuk menunjukkan prestasi hingga perguruan tinggi. “Kalau ada yang diterima di kedokteran umum saya tanggung biaya kuliahnya,” kata Kiai Asep.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
(Para siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Hikmatul Amanah saat diwisuda di Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Ahad (5/7/2020) sore. Foto: MMA/bangsaonline.com)
Menurut Kiai Asep, nilai seorang pemuda terletak pada cita-citanya. “Cita-cita seorang pemuda itu harus tinggi,” tegasnya sembari mengatakan bahwa Allah SWT sangat suka terhadap orang yang memiliki cita-cita luhur dan tinggi.
Ia juga minta siswa-siswi tak kecil hati. Apalagi, kata Kiai Asep, nasib para siswa-siswi yang diwisuda jauh lebih baik dibanding nasib dirinya saat remaja. Ia lalu menceritakan tetang derita yang menimpa dirinya. “Saya dulu tak ada tempat untuk pulang atau makan,” katanya.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Menurut Kiai Asep, beda sekali dengan siswa-siswi yang kini sekolah di Hikmatul Ummah. “Kalian pulang masih ada rumah dan disertai orang tua,” kata Kiai Asep yang ditinggal ayahnya, KH Abdul Chalim, pada kelas dua SMA sehingga harus berhenti sekolah karena tak ada yang membiayai. “Namun saya bisa meraih cita-cita,” tegasnya.
Kiai Asep memang bukan hanya guru besar, tapi juga motivator ulung.
Sementara Ainul Yaqin, Kordinator Madrasah Hikmatul Amanah, kepada BANGSAONLINE.com, menuturkan bahwa semua biaya lembaga pendidikan ini memang ditanggung Kiai Asep. Menurut dia, sekolah Hikmatul Ummah dulu sempat terancam bangkrut. "Pak Tawi lalu datang ke Kiai Asep minta bantuan memperbaiki menajemennya," tutur Ainul Yaqin. Pak Tawi meninggal dunia sekitar sebulan lalu. Kini posisinya digantikan Ainul Yaqin.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya
(Ainul Yaqin. foto: MMA/bangsaonline.com)
Kiai Asep menyebut Pak Tawi sebagai pahlawan Hikmatul Amanah. Karena itu saat acara wisuda Kiai Asep mengajak semua yang hadir untuk mendoakan Pak Tawi. Doa untuk Pak Tawi itu dipimpin langsung Kiai Asep sendiri.
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
Ainul Yaqin juga menjelaskan bahwa Kiai Asep kemudian menggratiskan semua biaya pendidikan, meliputi uang gedung, SPP, uang operasional bus, hingga nasi, dan sebagainya. Pokoknya semua gratis.
Semula, Kiai Asep menggratiskan biaya semua siswa Hikmatul Amanah itu sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat tak mampu di sekitar Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Tapi sekarang ternyata banyak siswa Hikmatul Ummah yang datang dari luar daerah tersebut. Bahkan ada juga anak dari luar Jawa menjadi murid sekolah Hikmatul Ummah karena gratis.
“Dia (siswa) tinggal di rumah saudaranya di sekitar kampung sini,” tutur Ainul Yaqin sembari menuturkan bahwa jumlah siswa-siswi Hikmatul Amanah kini mencapai 1.000 anak lebih.
Baca Juga: Wabup Mojokerto Hadiri Paripurna Penyampaian Nota Penjelasan 5 (Lima) Raperda Inisiatif DPRD
Lalu bagaimana dengan lulusan Madrasah Aliyah-nya? Apakah banyak yang meneruskan kuliah? Ternyata cukup banyak yang melanjutkan kuliah. Bahkan 30 persen diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit. Seperti UGM, UIN, dan sebagainya.
“Daftar siswa Aliyah Hikmatul Amanah yang diterima di PTN saya taruh (umumkan) di pintu depan sekolah. Mereka dapat biasiswa,” kata Ainul Yaqin sembari mengatakan bahwa para siswa-siswi Hikmatul Amanah yang diterima di perguruan tinggi negeri itu dapat biaya lewat bidik misi dan juga beasiswa dari kemenag dan sebagainya.
Acara wisuda itu berlangsung dua kali dalam hitungan jam yang mepet. Pukul 14.00 WIB, wisuda kelulusan 125 siswa Madrasah Tsanawiyah Himatul Amanah. Dua jam berikutnya, pukul 16.00 WIB, di tempat yang sama, wisuda 105 siswa Madrasah Aliyah Hikmatul Ummah. Otomatis Kiai Asep Saifuddin Chalim tampil dua kali memberikan taushiah.
Baca Juga: Bupati Ikfina Apresiasi DPRD Mojokerto Dalam Rapat Paripurna Raperda APBD TA 2025
Kiai Asep lalu mengajak kru HARIAN BANGSA, BANGSAONLINE.COM dan BANGSA TV ke Pondok Pesantren Amanatul Quran yang tiap tahun melahirkan 20 penghafal al-Quran? Bagaimana profil pondok pesantren ini? ikuti laporan BANGSAONLINE.COM berikutnya. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News